Find Us On Social Media :

Waduh, Singapura Kelimpungan Hadapi Kasus Covid-19 Subvarian XBB, Kemenkes Wanti-wanti Masyarakat Hal Ini

By Rizqy Rhama Zuniar, Senin, 24 Oktober 2022 | 15:44 WIB

Imbauan Kemenkes kepada masyarakat terkait temuan kasus Covid-19 subvarian XBB

Laporan Wartawan Grid.ID, Rizqy Rhama Zuniar

Grid.ID - Publik kini tengah digegerkan dengan temuan kasus Covid-19 Subvarian XBB di Indonesia.

Sebelum masuk ke Indonesia, negara Singapura rupanya sempat dibuat kelimpungan dengan kemunculan kasus Covid-19 Subvarian XBB.

Berkaca dari Singapura, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Indonesia lantas beri imbaun penting untuk masyarakat terkait kasus Covid-19 Subvarian XBB.

Melansir dari Bangkapos.com, mutasi Covid-19 Subvarian Omicron XBB telah menjadi masalah di Singapura.

Pasalnya di Negeri Singa, temuan Omicron XBB telah menyebabkan kasus Covid-19 melonjak dengan peningkatan jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit.

Juru Bicara Kemenkes, Mohammad Syahril mengatakan, peningkatan kasus Covid-19 Subvarian XBB di Singapura jauh lebih cepat dibanding varian virus sebelumnya.

“Peningkatan kasus gelombang XBB di Singapura berlangsung cepat dan sudah mencapai 0,79 kali gelombang BA.5 dan 0,46 kali gelombang BA.2," kata Syahril yang dikutip Grid.ID dari Bangkapos.com, Senin (24/10/2022).

Syahril juga mengungkapkan, ada 24 negara yang sudah melaporkan temuan kasus Covid-19 Subvarian Omicron XBB, termasuk Indonesia.

Kasus pertama Covid XBB di Indonesia terdeteksi pada seorang perempuan berusia 29 tahun yang baru saja kembali dari Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Mohammad Syahril mengungkapkan, pasien Covid XBB pertama di Indonesia itu sempat mengalami gejala batuk, pilek, dan demam.

Namun setelah menjalani isolasi selama 7 hari, pasien tersebut dinyatakan negatif.

Baca Juga: Mengenal Fomepizole, Obat Gagal Ginjal Akut Misterius yang Didatangkan Pemerintah dari Luar Negeri, Harganya Fantastis!

“Ada gejala seperti batuk, pilek dan demam," kata Syahril.

"Ia kemudian melakukan pemeriksaan dan dinyatakan positif pada 26 September. Setelah menjalani isolasi, pasien telah dinyatakan sembuh pada 3 Oktober” jelasnya.

Meski tidak lebih parah dari Covid-19 varian Omicron, namun Kemenkes tetap mewanti-wanti masyarakat untuk taat protokol kesehatan.

Mengutip dari Kompas.com, Mohammad Syahril mengimbau masyarakat untuk segera melakukan vaksin booster bagi yang belum.

Hal itu guna mencegah kenaikan kasus Covid XBB di Indonesia.

“Segera lakukan booster bagi yang belum, untuk mengurangi kesakitan dan kematian akibat Covid-19," kata Syahril yang dikutip Grid.ID dari Kompas.com, Senin (24/10/2022).

Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk selalu menggunakan masker, menghindari kerumunan, serta mencuci tangan.

Masyarakat juga diminta untuk segera melakukan testing jika mengalami gejala Covid-19.

(*)