Find Us On Social Media :

Punya Misi Khusus! Inilah Alasan Dyandra Promosindo Gelar Festival Musik Projek-D di Kota Solo: Kita Ingin Angkat...

By Widy Hastuti Chasanah, Jumat, 28 Oktober 2022 | 19:42 WIB

Press Conference Projek-D Vol.1 2022 pada Jumat (28/10/2022).

Grid.ID - Gelaran Festival musik Projek-D Vol.1 2022 resmi diselenggarakan di Kota Solo pada 29-30 Oktober 2021.

Projek-D akan dilaksanakan untuk pertama kalinya (Vol.1) di De Tjolomadoe Solo, Jawa Tengah.

Tak main-main, Projek-D bahkan menggandeng banyak musisi lintas genre yang cukup terkenal di Tanah Air.

Ya, musisi yang bakal hadir itu mulai dari Pamungkas, Vierratale, Ndarboy, Coldiac, The Changcuters, Soloensis, OKAAY, Kahitna, Fajar Merah, Reality Club, Ardhito Pramono dan Feel Koplo.

Turut hadir juga Bilal Indrajaya X Ade Paloh, Mawang, Ikkubaru, Black Horses dan Soegi Bornean.

Projek-D sendiri sebuah ajang festival musik yang lahir di bawah naungan Dyandra Promosindo.

Saat ditanya alasan menyelenggarakan festival musik di Kota Solo, pihak penyelenggara rupanya punya alasan tersendiri.

Hal itu terungkap saat Press Conference Projek-D Vol.1 2022 pada Jumat (28/10/2022).

Dalam press conference itu, Rumpoko Adi selaku Project Director Projek-D menyampaikan alasannya memilih Solo sebagai tempat diselenggarakan festival musik.

Menurutnya, dari segi geografis, Solo terletak di tengah-tengah pulau Jawa.

Di tengah mudahnya akses transportasi, akan memungkinkan orang dari luar Solo untuk ikut menikmati festival musik.

Baca Juga: Wow! Sederet Musisi Top Indonesia Ini Bakal Gemparkan Festival Projek-D Vol.1 2022 di Solo Besok, Cek Jadwalnya!

"Kenapa solo? Solo kalau kita amati kalau kita tarik pulau Jawa Tengah ya mungkin tengah-tengahnya ini Solo Boyolali jadi ini benar-benar di tengah-tengahnya pulau Jawa."

"Yang sekarang dengan adanya tol akses transportasi dengan mudah dijangkau baik dari Surabaya, Cirebon, Jogja dan seterusnya," ujarnya.

Rumpoko juga berpendapat bahwa Solo merupakan kota yang punya daya magnet tersendiri dari segi pariwisata kreatif.

"Termasuk Solo adalah kota pariwisata kreatif, kota yang ke depan akan disetting jadi kota diselenggarakannya beberapa event baik skala nasional maupun internasional," ujarnya.

Selain itu, pihak penyelenggara rupanya juga punya misi khusus mengapa memilih Kota Solo sebagai tempat digelarnya festival musik.

"Ini pertama kalinya kami tampil di Solo Jawa Tengah sebelumnya kami biasa melakukan di kota-kota besar," ujar Ahmad Nihal, Project Manager Projek-D.

Rupanya penyelenggara ingin mengangkat budaya dan kesenian di Kota Solo.

Hal itu dibuktikan dengan pemilihan De Tjolomadue (bekas pabrik gula terbesar di Indonesia) sebagai lokasi festival.

"Massagenya musik itu menjadi desentralisasi karena saat ini hanya fokus di kota besar, jadi semasa covid berakhir kita ingin memberikan kegembiraan tidak berfokus di kota-kota besar tap juga di daerah-daerah di kota besar khususnya Kota Solo."

"Ini pertama kali kita bikin event di Kota Solo karena kita ingin angkat budaya dan kesenian Kota Solo khususnya."

"Ini adalah bekas pabrik Gula terbesar dan terbesar di Indonesia dunia di De Tjolomadue," pungkasnya.

(*)