Find Us On Social Media :

Tanggapan Dosen Soal Viralnya Fenomena Jasa Sewa Pacar, Bisa Memicu Terjadinya Revolusi Seksual!

By Annisa Dienfitri, Sabtu, 5 November 2022 | 16:49 WIB

Ilustrasi pasangan

Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Dienfitri

Grid.ID- Dosen Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya, Radius Setiyawan, turut menanggapi viralnya fenomena jasa sewa pacar atau pacar sewaan.

Radius membeberkan faktor yang membuat seseorang menyewa jasa pacar yakni tuntutan sosial yang tinggi, sekaligus persoalan seksualitas.

Menurutnya, fenomena pacar sewaan merupakan bagian dari perkembangan zaman yang berdampak pada mudahnya alat komunikasi, sehingga seseorang mudah berinteraksi.

Mengingat pesatnya kemajuan teknologi, Radius menduga bahwa fenomena jasa sewa pacar ini akan makin 'menggila' di masa depan.

"Saya prediksi kedepannya fenomena ini bakal lebih ekstrim, interaksinya sangat mungkin nggak hanya bertemu di dunia nyata."

"Seseorang akan sangat mungkin melakukan hubungan seksual di dunia cyber untuk memuaskan hasratnya,” tutur Radius melansir laman UM Surabaya dari Hai-Online.

Hal itu lantaran perkembangan dan masifnya penggunaan internet memicu terjadinya revolusi seksual.

Revolusi seksual ini, lanjut Radius, memungkinkan seseorang melakukan eksplorasi seksual yang melampaui batas-batas budaya, gender, usia, agama, bangsa, bahkan bentuk fisik.

"Ekspresi diri ini bisa disalurkan lewat media sosial, aplikasi digital, webcam interaktif, teknologi sentuhan (sense of touch), hingga aplikasi jasa sewa pacar," ungkapnya.

Sambungnya lagi, anonimitas ruang siber membuat seseorang bisa mengekspresikan dengan atau tanpa identitas asli mereka.

Karenanya, kecepatan teknologi harus diiringi kemampuan membangun justifikasi yang otoritatif atas perilaku seks di dunia cyber.

Baca Juga: Begini Pengakuan Talent yang Nekat Menjual Jasanya Sebagai Pacar Sewaan, Klaim Awalnya Iseng

"Tujuannya agar agama dan budaya nggak mengalami kegagapan menghadapi masa depan (shock future) yang terus memunculkan praktik-praktik baru," jelasnya.

Melansir Tribun Bangka, salah satu talent pacar sewaan bernama Hazel mengungkap dua jenis sewa pacar yang bisa dipilih, yakni kategori online atau offline.

Bakal ada biaya tambahan jika si penyewa menginginkan hal lebih, misalnya bergandengan tangan.

"Ada kategori offline atau online. Offline misalkan untuk yang mau jalan, mau kondangan, nonton."

"Kalau yang online kayak chattingan, PAP, VN, atau sleep call," ujar Hazel dilansir dari YouTube Gritte Buka Praktek.

Untuk sewa pacar offline, client harus membayar yakni Rp300 jam untuk setiap tiga jam.

Selama tiga jam tersebut, si penyewa dan talent bebas pergi ke mana saja.

"Bebas mau ke mana aja, nonton, kondangan, mau lebih bebas asal client sama penyewanya sama-sama oke, pokoknya selama tiga jam," kata Hazel

Sementara jika si penyewa menginginkan hal lebih seperti gandengan tangan, rangkulan, atau pelukan, maka harus menambah biaya.

"Kalau mau jalan biasa 300 ribu, kalau mau pegangan tangan, rangkulan, atau pelukan, masing-masing nambah Rp20 ribu," jelasnya.

(*)