Find Us On Social Media :

Prilly Latuconsina Kembali Jadi Dosen di UGM, Yuk Intip Gaya sang Artis yang Tampil Anggun Berbalut Rok Batik

By None, Jumat, 11 November 2022 | 14:32 WIB

Prilly Latuconsina

Grid.ID - Prilly Latuconsina untuk kedua kalinya menjadi dosen di Universitas Gadjah Mada (UGM).

Penampilan Prilly Latuconsina saat menjadi dosen di UGM kembali mencuri perhatian.

Kali ini, Prilly Latuconsina terlihat menggunakan rok batik saat menjadi dosen di UGM untuk kedua kalinya.

Aktris Prilly Latuconsina kembali menjadi dosen praktisi di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisipol) Universitas Gadjah Mada (UGM), Kamis (10/11/2022).

Ini merupakan kali kedua Prilly mengajar di kampus tersebut.

Yuk intip gaya Prilly saat mengajar para mahasiswa semester lima Departemen Ilmu Komunikasi:

1. Menggunakan rok batik

Prilly Latuconsina tampil anggun dan cantik mengenakan rok batik berwarna biru.

Dia memadukan rok batik itu dengan atasan putih dan sepatuh putih. Prilly memakai kacamata, menghiasi wajahnya.

Berbeda dengan pertama kali yang mengenakan padu padan blazer berwarna lilac dan kemeja putih, kemarin, Prilly memakai atasan putih dan bawahan rok batik lengkap dengan sepatu putih berhak.

Ternyata, dia punya alasan tersendiri mengapa dia memakai batik saat menjadi dosen praktisi.

Baca Juga: Masih Jomblo, Prilly Latuconsina Sesumbar Sebut Cari Pacar Lebih Sulit daripada Berbisnis: Saya Pasrahkan ke Tuhan

“Saya lagi ingin berkain, suka berkain saja. Sekalian, kan ini Yogyakarta, saya rasa suasananya lebih sakral dan budayanya kental,” ujar Prilly ketika ditanya Tribun Jogja seusai mengajar.

Ia menjelaskan, dirinya juga pengen menunjukkan bahwa menggunakan batik dan berkain itu juga bisa menampilkan sisi fesyen estetik.

“Pakai kain itu bukan ke kondangan doank, semua kesempatan bisa pakai kain,” kata dia.

Prilly sendiri tidak akan langsung pulang ke Jakarta setelah selesai mengajar di UGM. Dia masih tinggal di Yogyakarta selama sebulan lantaran ada syuting.

“Jadi, saya selain ngajar, ada syuting film juga di sini. Bakal wisata dan kuliner banyak di sini,” terangnya.

2. Mengajar mata kuliah kajian selebritas

Prilly menjadi dosen praktisi melalui program Praktisi Mengajar bagian dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Kemendikbudrsitek.

Ia dijadwalkan mengajar di UGM sebanyak dua kali pertemuan.

Selama dua jam, Kamis (10/11/2022), dia ia menyampaikan materi terkait pola relasi media dengan selebritas, sebagai bagian dari mata kuliah kajian selebritas.

Ia membagikan pengalamannya dalam berhubungan dengan media dan bagaimana ketika nantinya bekerja dengan selebritas, khususnya saat mengelola krisis.

Baca Juga: Salting Abis, Prilly Latuconsina Keki Lihat Video Lawas Duetnya dengan Aliando Syarief Diputar

Prilly mengatakan bahwa media dan selebritas memiliki hubungan sangat erat dan saling memanfaatkan satu sama lain. Selebritas menyediakan konten bagi media dan media memberikan publisitas untuk selebritas.

“Media jadi wadah dan tempat bagi selebritas untuk tumbuh, merintis karier meraih popularitas. Sementara media membutuhkan selebritas dengan popularitas tinggi untuk meningkatkan engagement dengan audiensnya,” jelasnya.

3. Berikan studi kasus kepada mahasiswa

Perempuan kelahiran 1996 itu menjelaskan, dirinya mengambil studi kasus dari luar negeri dan berkaitan dengan cancel culture atau budaya boikot untuk dijelaskan kepada para mahasiswa.

Contoh nyata terjadi kepada seorang aktor Hollywood yang terkena budaya boikot dan membuat kariernya hancur.

Maka, kajiannya adalah bagaimana agar aktor tersebut kembali bangkit, bagaimana caranya menghadapi masalah itu dan strategi apa yang digunakan.

“Kalau di Indonesia, cancel culture ini kan tidak terlalu parah ya. Kalau di luar negeri, parah banget, sampai semuanya benar-benar di-cancel. Sampai media pun gak mau publikasi beritanya. Maka, saya ambil kasus di luar negeri, seperti di Amerika dan Korea Selatan. Cancel culture di sana lebih kental,” terang pemain ‘Ganteng Ganteng Serigala’ itu.

Saat krisis selebritas, mengumpulkan fakta-fakta baik terkait selebritas yang tengah mengalami krisis sangat penting dilakukan.

Berikutnya tetap berhubungan baik dengan media agar dapat dengan mudah membuat berita baik dengan konten maupun konferensi pers.

Tak kalah penting, menjadi apa adanya agar audiens mempunyai relativitas dan dapat bersimpati dengan kondisi sebenarnya.

Baca Juga: Tajir Melintir di Usia Muda, Prilly Latuconsina Bangun Rumah Senilai Rp 20 M, Dapur Mewahnya Bikin Melongo!

“Kerja di industri entertainment harus bergandengan tangan dengan media. Kalau selebritas punya hubungan baik dengan media maka akan sungkan untuk memberitakan hal-hal buruk,” tuturnya.

Prilly menjelaskan ada beberapa interaksi yang bisa dilakukan dengan media disaat terjadi krisis.

Beberapa diantaranya dengan interview secara spontan, konferensi pers untuk hal yang harus diklarifikasi, konferensi pers secara reguler dan interaktif, dan selalu siap 24 jam untuk memberikan berita baik sampai situasi kembali normal.

Selain itu, juga memilih juru bicara yang ahli dan berada di high level management saat harus memberikan penyataan atau klarifikasi.

4. Bakal terima kalau ada tawaran jadi dosen praktisi lagi

Meski ini adalah kesempatan terakhir Prilly untuk mengajar mata kuliah Kajian Selebritas di Fisipol UGM, tapi dirinya terbuka apabila ada tawaran untuk mengajar di manapun.

Baginya, mengajar adalah bagian dari passion sejak kecil. Prilly kecil ingin menjadi guru dan kini bisa dia wujudkan dengan menjadi dosen praktisi, program inisiasi dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek).

“Saya senang kalau materi saya bisa memberikan pandangan lebih luas, karena kadang kan di teori dan lapangan berbeda,” terang dia.

Ia juga siap jika diminta kembali mengajar di UGM dengan membawakan mata kuliah lain, tapi tetap sesuai dengan kapabilitasnya.

Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul: Anggunnya Prilly Latuconsina Pakai Rok Batik Saat Jadi Dosen Praktisi di FISIPOL UGM (*)