Find Us On Social Media :

Alami Pendarahan di Otak, Penjual Nanas di Gresik Tewas Usai Dianiaya Hanya Karena Kenakan Kaus Perguruan Silat

By Rizqy Rhama Zuniar, Jumat, 18 November 2022 | 11:25 WIB

Penjual nanas di Gresik tewas usai dianiaya karena kenakan baju perguruan silat.

Laporan Wartawan Grid.ID, Rizqy Rhama Zuniar

Grid.ID - Seorang penjual nanas ditemukan tewas di Ruko Pasar Gadung di Kecamatan Driyorejo, Gresik, Jawa Timur, pada Selasa (15/11/2022).

Mirisnya, penjual nanas di Gresik itu ditemukan tewas dengan kondisi mengenakan celana dan sarung tertempel di badan, namun terdapat luka lebam di tubuhnya.

Identitas dari penjual nanas yang ditemukan tewas di Ruko Pasar Gadung, Gresik itu diketahui bernama Eko Bayu Asmoro (21).

Korban merupakan warga asal Dusun Kembangan, Desa Sumberejo RT 16/RW 08, Kecamatan Malo, Kabupaten Bojonegoro.

Setelah dilakukan penyelidikan, polisi menyebut bahwa korban diduga tewas karena dianiaya oleh anggota perguruan silat.

Hal itu disampaikan langsung oleh Kapolres Gresik, AKBP Mochamad Nur Azis.

Mengutip dari Kompas.com, AKBP Mochamad Nur Azis mengungkapkan, kasus penganiayaan itu terjadi hanya karena pakaian yang dikenakan korban.

Awalnya, saksi melihat ada 7 pesilat menginterogasi Eko setelah melihat korban mengenakan baju perguruan silat tempat mereka bernaung.

"Informasi awal yang kami dapatkan, awalnya korban ini memakai baju salah satu perguruan silat," kata Nur Azis yang dikutip Grid.ID dari Kompas.com, Jumat (18/11/2022).

"Kemudian dia diinterograsi oleh mereka itu (para pelaku), yang merasa dari perguruan silat tersebut," jelasnya.

Baca Juga: Latihan Silat Berujung Maut, Seorang Pemuda di Karanganyar Meninggal Dunia Diduga Karena Terkena Pukulan dan Tendangan Pelatih

Nur Azis mengatakan, para pesilat itu terlihat beberapa kali sempat melakukan kekerasan fisik terhadap korban hingga terluka lalu ditinggal kabur.

"Jadi dia (korban) diinterograsi oleh mereka itu (para pelaku) digebukin di situ, setelah itu ditinggal kabur," ucapnya.

Mengutip dari TribunGresik.com, AKBP Mochamad Nur Azis menyatakan bahwa antara korban dan para pelaku tidak memiliki ikatan hubungan apa pun.

"Sementara tidak ada (hubungan), hanya karena dia (korban) pakai baju perguruan silat," kata Nur Azis yang dikutip Grid.ID dari TribunGresik.com, Jumat (18/11/2022).

Nur Azis juga mengatakan, korban meninggal dunia karena mengalami pendarahan di otak akibat penganiayaan.

"Sementara dari hasil autopsi meninggal karena pendarahan di otak kepala," ujarnya.

Kini, 2 orang telah diamankan polisi terkait kasus tersebut, sementara 5 orang lainnya masih buron.

(*)