Laporan Wartawan Grid.ID, Nisrina Khoirunnisa
Grid.ID - Presiden Jokowi tepok jidat karena anak-anaknya tidak ada yang mau mewarisi bisnis kayu yang telah puluhan tahun dibangunnya.
Presiden Jokowi semakin syok ketika tahu anak-anaknya pilih banting setir melakoni bisnis jual martabak dan pisang goreng.
Padahal, Jokowi berharap bisnis kayunya itu dapat diteruskan oleh dua anak laki-lakinya.
Lantas, seperti apa curhatan Presiden Jokowi terkait dua anaknya?
Seperti diketahui, Presiden Jokowi memiliki tiga anak bersama sang istri, Iriana Jokowi.
Anak pertama Jokowi adalah Gibran Rakabuming yang kini menjabat sebagai Wali Kota Solo.
Lalu anak kedua Jokowi berjenis kelamin perempuan dengan nama Kahiyang Ayu.
Saat ini, Kahiyang Ayu mengikuti suaminya, Bobby Nasution, yang menjabat sebagai Wali Kota Medan.
Yang terakhir, anak bontot Jokowi adalah Kaesang Pangarep yang sebentar lagi akan naik pelaminan bersama Erina Gudono.
Kaesang Pangarep sendiri diketahui melakoni bisnis pribadinya, yakni berjualan pisang goreng.
Sebelum Kaesang Pangarep, anak pertama Jokowi sudah lebih dulu terjun ke dunia bisnis dengan menjual martabak.
Namun bukan sembarang martabak dan pisang goreng, Gibran dan Kaesang menjual makanan tersebut dengan dibungkus 'citra' yang mudah dikenal oleh netizen.
Gibran dan Kaesang juga memanfaatkan kekuatan media sosial untuk promosi produknya.
Tak heran bila bisnis Gibran dan Kaesang mampu bertahan sampai sekarang meski memiliki banyak saingan.
Namun rupanya, saat Gibran dan Kaesang meminta izin kepada ayahnya untuk berbisnis, respons Jokowi di luar dugaan.
Pasalnya, Jokowi sudah berharap bahwa anak-anaknya itu akan meneruskan bisnis kayu yang dimilikinya.
Dalam video lama yang diunggah ulang oleh Instagram @insta_julid pada Jumat (18/11/2022), terungkap curhatan Jokowi terkait dua anaknya.
Awalnya, Jokowi menjelaskan bahwa bisnis kayunya masih berjalan hingga diekspor ke berbagai negara di Asia dan Eropa.
"Saya sudah 27 tahun berusaha sampai sekarang usaha saya juga masih hidup, masih ekspor produk-produk kayu, baik ke Eropa dan sekarang lebih banyak ke Asia," jelas Jokowi.
Sayangnya, bisnis Jokowi yang sudah 27 tahun berjalan sukses itu tidak memiliki penerus.
"Tapi yang saya sedih, anak saya nggak ada yang nerusin usaha saya. Padahal sudah ada pabriknya gede ada, karyawan sudah ada, alat-alat produksinya ada," tambahnya.
"Tinggal nerusin dan gedein. Gak ada yang mau," imbuhnya.
Tak berhenti di situ saja, Jokowi semakin kaget ketika anak pertamanya, Gibran, mendadak izin ingin jualan martabak.
"Dan yang lebih kaget, anak saya yang pertama tau-tau dateng ke saya 'Pak saya mau jualan martabak'," sambung Jokowi.
Akan tetapi, kekhawatiran hati Jokowi melihat anaknya jualan martabak hilang begitu saja.
Sebab, Jokowi menyaksikan sendiri kesuksesan bisnis Gibran dengan berjualan martabak yang laku keras di masyarakat.
"Saya syok juga saat itu. Yang saya bayangkan 'Waduh martabak'. Tapi baru kurang 5 tahun, brand value pabrik yang saya miliki dengan brand value martabak yang Gibran miliki, lima kali lipat lebih nilainya, lebih gede martabaknya," tutur Jokowi.
Pusingnya Jokowi tak cuma itu, ia kembali heran ketika anak bontotnya juga mengikuti jejak sang kakak.
Belum selesai urusan jual martabak, Jokowi dihadapkan lagi dengan izin anak bontotnya yang mau jualan pisang goreng.
"Lebih pusing lagi saya, belum urusan martabak selesai, anak saya yang kecil baru tiga bulan ini ngomong ke saya," beber Jokowi.
"'Pak saya mau jualan pisang goreng' waduh. Yang martabak belum (selesai), sudah yang satunya pisang goreng," lanjutnya.
Kendati pusing memikirkan anak-anaknya buka bisnis sendiri, Jokowi pasrah dan percaya bahwa Gibran serta Kaesang bisa sukses lewat bisnis martabak dan pisang goreng.
"Tapi karena pengalaman yang pertama ini sudah 5 kali lipat melampaui apa yang saya miliki, 'Ya udah silakan'," pungkas Jokowi.
(*)