Find Us On Social Media :

Penyebab Kematian Satu Keluarga di Kalideres Diduga karena Jalankan Puasa Sampai Meninggal, Begini Kata Polisi

By Mia Della Vita,None, Rabu, 23 November 2022 | 18:19 WIB

Satu keluarga tewas di rumah Kalideres, diduga akibat Voluntarily Stopping Eating and Drinking.

Grid.ID - Penyebab kematian satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat masih menjadi misteri.

Ada berbagai spekulasi yang muncul terkait kematian satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat

Mulai dari menganut paham tertentu, hingga yang terbaru, publik menduga bahwa satu keluarga tersebut mengikuti kegiatan voluntarily stopping eating and drinking (VSED) atau secara sadar menghentikan asupan makan dan minum (puasa) sampai meninggal dunia.

"Salah satu teori kasus Rumah Kalideres itu Voluntarily Stopping Eating and Drinking (VSED), puasa sampai mati," tulis akun Twitter @HabisNontonFilm seperti dikutip, Rabu (23/11/2022).

Terkait itu, Polda Metro Jaya menanggapi soal dugaan-dugaan yang dikaitkan dengan kematian keluarga di Kalideres tersebut.

Saat ini, pihak kepolisian menyebut masih meneliti soal dugaan apapun, termasuk soal penyebab kematian dan motif satu keluarga tersebut.

"Masih dalam penelitian. Ini kan ada dua, penyebab kematian dan motif," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi kepada wartawan.

Hengki tak mau berspekulasi terkait penyebab kematian satu keluarga tersebut. Hingga kini, semuanya masih diteliti oleh penyidik.

"Motif sedang didalami sama-sama bersama psikologi forensik. Sekarang sedang diautopsi psikologi secara komprehensif," ungkapnya.

Diduga Ikut Paham Apokaliptik

Sebelumnya warga di perumahan Citra Garden Satu Extension, Kalideres, Jakarta Barat digegerkan dengan adanya penemuan empat orang dalam keadaan tewas pada Kamis (10/11/2022).

Baca Juga: Bikin Merinding! Mengenal Voluntarily Stopping Eating and Drinking, Diduga Penyebab Keluarga Kalideres Meninggal Dunia

Keempat jasad itu yakni seorang bapak berinisial Rudiyanto Gunawan (71), anak berinisial Dian (42), ibu berinisial K. Margaretha Gunawan (66), dan paman berinisial Budiyanto Gunawan (68).

Adrianus Meliala, kriminolog Universitas Indonesia (UI) mengatakan diduga satu keluarga tersebut memiliki keyakinan apokaliptik.

Keyakinan apokaliptik adalah keyakinan terhadap akhir dunia.

"Jangan-jangan dari keempatnya penganut paham akhir dunia atau apokaliptik dan mencabut nyawa dengan cara yang ekstrem," ujar Adrianus, Sabtu (12/11/2022).

Diberitakan Tribunnews.com, Adrianus juga menduga ada unsur kesengajaan dalam peristiwa ini.

"Saya bayangkan bunuh diri dengan melaparkan diri, tetapi saya tidak yakin orang mampu melakukan tindakan seperti itu," kata Adrianus.

Ada juga dugaan seperti adanya pihak yang membuat para korban lapar dengan tidak memberi akses makanan.

"Tentu ada motif ya kenapa seperti itu, harus menunggu hasil autopsi yang akurat," lanjut Adrianus.

Bantah Mati Karena Kelaparan

Polda Metro Jaya menyebut satu keluarga yang tewas di kawasan Kalideres, Jakarta Barat bukan disebabkan karena kelaparan.

Hal ini terlihat dari lingkungan komplek atau perumahan satu keluarga itu tergolong untuk masyarakat berada.

Baca Juga: Rumah Satu Keluarga Tewas di Kalideres Kosong Melompong Dikira Kemalingan, Polisi Ungkap Hasil Penyelidikan hingga Singgung Komunikasi Korban dengan Pihak Luar

"Yang jelas itu kan komplek, itu komplek yang cukup berada ya, artinya bukan komplek yang kekurangan, jadi jauh dari kemungkinan kekurangan makanan," kata Zulpan kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Kamis (17/11/2022).

"Arah pemeriksaan hingga hari ini memang bisa dikatakan ini bukan karena mati kelaparan, tetapi ada penyebab lain," sambungnya.

 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kasus Kematian Satu Keluarga Kalideres Dikaitkan dengan Puasa Sampai Mati, Ini Kata Polisi

(*)