Sebab, rupanya paman Maria telah tiada akibat terkena peluru nyasar.
Kenangan traumatik itu dibagikan Maria lewat caption Instagramnya @mariashriver, pada Selasa (22/11/2022) lalu.
"Pada hari ini di tahun 1963 paman saya terbunuh oleh peluru pembunuh. Saya masih kelas 3 pada saat itu. Saya dibawa keluar dari kelas dan dikirim pulang. Hari itu selamanya merasuk ke dalam hati dan pikiran saya.
Saya mengatakan ini karena siapa pun yang terkena dampak kekerasan senjata api atau kematian mengejutkan lainnya akan trauma pada hari itu, oleh pengalaman itu, selamanya," ungkap @mariashriver.
Ia pun mengaku telah berusaha untuk melanjutkan hidup tanpa mengenang masa lalu pilunya itu.
"Anda harus berjuang menghilangkan trauma mendalam untuk melanjutkan hidup dari usia yang terjadi. Pekerjaan yang melibatkan hati Anda, tubuh Anda, diri anak kecil Anda.
Pergilah dengan lembut hari ini, karena jutaan orang berusaha menghilangkan trauma mereka. Jutaan orang meletus dari trauma mereka. Jutaan orang masih berduka tentang hal-hal yang terjadi bertahun-tahun yang lalu atau dekade yang lalu. Jutaan tidak pernah sama lagi," tulis Maria lagi.
Ia pun mengajak semua orang untuk berjuang menghilangkan rasa trauma masa lalu yang dimiliki.
"Mari kita bantu orang lain dengan membantu diri kita sendiri sembuh, dan kemudian semoga kita keluar dan membantu orang lain.
Rasa sakit kita sendiri menuntun kita menuju kesembuhan kita sendiri, yang menyembuhkan kebaikan publik. Hari ini hatiku bersama sepupuku, @amb_kennedy, yang telah melakukan banyak hal untuk melanjutkan warisan ayahnya. #memajukanumatmanusia," pungkasnya.
Unggahan Maria Shriver itu seketika menjadi sorotan dan menuai banyak komentar.
richfresh Beautiful words Mrs. Shriver
kimberlywilliamspaisley Thank you for sharing, Maria.
ritawilson Maria, I’m so sorry for you and your family. You have written so beautifully about trauma here. You inspire.
dave.asprey You are a walking example of living with compassion and kindness, @mariashriver. Thank you.
(*)