Find Us On Social Media :

Menegangkan, Richard Eliezer Adu Mulut dengan Kuasa Hukum Ferdy Sambo

By Anggita Nasution, Selasa, 13 Desember 2022 | 18:17 WIB

Bharada E dan Ferdy Sambo

Laporan Wartawan Grid.ID, Anggita Nasution

Grid.ID - Sidang lanjutan kasus pembunuhan Brigadir J berjalan cukup menegangkan.

Pasalnya, saat sidang berlangsung, terjadi adu mulut antara Bharada E atau Richard Eliezer dengan kuasa hukum Ferdy Sambo, Arman Hanis.

Awalnya, itu terjadi lantaran Arman Hanis mencecar pertanyaan BAP Richard yang dinilai tak konsisten.

Saat Richard akan memberi jawaban, Arman langsung memotongnya.

Ketua Majelis Hakim Wahyu Iman Santoso pun langsung menengahi dan meminta Arman memberi waktu kepada Richard untuk menjawab.

"Dari ketiga keterangan saudara dalam BAP ini, ini tidak konsisten semua, saya mau tanya yang mana yang benar?" kata Arman Hanis.

"Jadi begini Bapak, dapat saya jelaskan biar Bapak tidak menanyakan lagi tentang BAP-BAP ini," ujar Richard saat memberi jawaban.

"Harus saya tanyakan," kata Arman.

"Saudara penasihat hukum, beri kesempatan saksi untuk menjawab," kata Hakim Wahyu.

Dengan nada tinggi, Arman meminta agar Richard Eliezer menjawab perihal BAP.

Baca Juga: Bharada E Sebut Putri Candrawathi Ikut Menghilangkan Sidik Jari Ferdy Sambo di TKP

Bharada E mengaku beberapa kali melakukan BAP, namun, ia lupa karena sebulan setelah kejadian, ia didoktrin Sambo untuk mengikuti sesuai dengan skenario.

"Saya mau jelaskan karena ini tidak konsisten yang Mulia," kata Arman.

"Begini Bapak, Bapak bayangkan dari tanggal 8 Juli sampai di bulan Agustus itu saya didoktrin terus menerus oleh klien Bapak tentang skenario," kata Richard yang tangannya diarahkan ke Ferdy Sambo.

"Siapa didoktrin, di mana yang doktrin? Di mana saudara didoktrin?" tanya Arman dengan membentak.

"Di lantai tiga," balas Richard dengan nada tinggi.

"Saudara penasihat hukum tidak perlu sampai membentak saksi," kata Wahyu ke Arman.

Jaksa penuntut umum (JPU) pun membela Eliezer.

Lalu, ia meminta Arman untuk tidak menekan Richard Eliezer.

"Izin bapak, penasihat hukum ini menanya sama saksi dengan menekan ini," kata jaksa.

(*)