Grid.ID- Film fiksi ilmiah, Avatar: The Way of Water tengah mendominasi kompetisi di bioskop berbagai negara.
Dirilis pada 16 Desember 2022, Avatar: The Way of Water menjadi salah satu film dengan pembukaan terbesar di masa pandemi.
Avatar: The Way of Water bahkan berhasil mengalahkan raihan Spider-Man: No Way Home di box office.
Banyak penonton yang penasaran dengan Avatar: The Way of Water setelah melihat visual dalam trailer dan materi promosi.
Sesuai dengan judulnya, Avatar: The Way of Water mengambil latar keindahan bawah laut dunia Pandora.
Usut punya usut, kehidupan bawah laut Pandora itu ternyata dari budaya Indonesia.
Hal itu diungkap sutradara Avatar: The Way of Water, James Cameron dalam wawancara bersama National Geographic di YouTube.
"Untuk menghubungkan semua ke budaya pribumi di sini di planet kita dan menampilkan lewat lensa Pandora, kami melakukan banyak penelitian tentang pribumi asli."
"Pribumi yang sangat erat dengan laut, mereka punya rasa hormat mendalam untuk harmoni dan keseimbangan alam."
"Mereka menato tubuh dan wajah mereka. Kami melakukan semacam itu versi Pandora," ungkapnya.
James Cameron lanjut menjelaskan, bagaimana kehidupan orang Indonesia yang dijadikan inspirasi dalam membuat sekuel Avatar.
"Ada orang-orang pinggir laut di Indonesia yang tinggal di rumah panggung, di rakit dan sebagainya."
"Jadi kami melihat hal itu dan kami melihat beberapa desa yang berbeda."
"Di Avatar: In The Way of Water, kami menggunakan arsitektur yang menggunakan pepohonan lokal."
"Budaya Navi tidak ingin menebang pohon untuk membangun sesuatu, mereka ingin mengintegrasikan dalam bentuk yang sangat natural dan anggun," jelasnya.
Selain melakukan penelitian, pengalaman James Cameron menyelam dasar laut sejak kecil juga menjadi referensinya dalam membuat biota laut Avatar: The Way of Water.
Pengalaman itu kemudian digabungkan dengan imajinasi James Cameron.
Hasilnya ada banyak terumbung karang dan makhluk-makhluk laut indah dimunculkan dalam film ini.
Bagi yang penasaran, sekuel Avatar telah tayang di bioskop Indonesia sejak 14 Desember 2022.
(*)