Find Us On Social Media :

Ngaku Korban Begal, Mahasiswa 19 Tahun Ini Malah Diamankan Polisi Setelah Rekaman CCTV Terungkap

By None, Senin, 19 Desember 2022 | 17:37 WIB

Ilustrasi dibegal.

Grid.ID - Gegara menyebarkan berita bohong atau hoaks, seorang mahasiswa asal Medan, Sumatera Utara, harus menghadapi pihak berwajib.

Ya, mahasiswa tersebut diamankan polisi lantaran diduga menyebar berita bohong.

Ia mengaku menjadi korban begal atau perampasan di Padukuhan kersan, Kalurahan Tirtonirmolo, Kapenewon Kasihan, Bantul, Yogyakarta, Sabtu (17/12/2022) malam.

Ternyata, UM (19) bukan merupakan korban begal, namun kalah taruhan atau judi online.

Penangkapan UM dibenarkan Kasi Humas Polres Bantul, Iptu I Nengah Jaffry Prana Widyana, Senin (19/12/2022).

"UM mengaku karena ikut judi online. Kami lebih ke laporan palsunya. Karena itu (alasan kalah judi) hanya sebagai alasan pelaku," ungkapnya.

Mengutip Kompas.com, kasus penyebaran berita bohong ini bermula ketika Polsek Kasihan mendapatkan laporan dari warga yang mengatakan jika ada korban perampasan, Sabtu (17/12/2022) malam.

Pihak kepolisian pun langsung datang ke tempat kejadian perkara (TKP).

Selain itu, pihak kepolisian juga memeriksa UM yang mengaku sebagai korban pembegalan.

UM mengungkapkan barang yang dirampok adalah satu unit sepeda motor, dua buah laptop, satu smartphone, dan satu dompet yang berisi surat-surat pribadi.

Baca Juga: Buat Laporan Palsu dengan Ngaku Jadi Korban Begal, Pria Ini Ternyata Gondol Uang Perusahaan untuk Judi Online, Berikut Kronologinya

Namun, saat pihak kepolisian memeriksa TKP dan CCTV di sekitaran tempat kejadian, ditemukan adanya kejanggalan.

"Namun dari hasil olah TKP dan rekaman CCTV yang ada di sekitar TKP, diduga adanya kejanggalan pada laporan kejadian pembegalan tersebut," kata Jeffry.

Berbekal dari kecurigaan tersebut, pihak kepolisian pun menginterogasi UM secara intensif.

Akhirnya, UM pun mengakui bahwa kejadian pembegalan tersebut hanyalah fiktif belaka.

Barang-barang yang dilaporkan hilang kecuali laptop disembunyikan oleh UM.

Sedangkan laptopnya digadaikan.

"Sedangkan dua buah Laptop yang katanya ikut dirampas, ternyata digadaikan oleh UM di salah satu tempat gadai yang ada di Suryodiningratan, Mantrijeron, Yogyakarta," ungkap Jeffry.

Jeffry mengungkapkan jika motif UM melakukan hal tersebut adalah agar bisa mendapatkan uang untuk membayar utang karena kalah taruhan.

Selain itu, UM juga takut orang tuanya mengetahui jika ia ikut taruhan.

Tak hanya itu, berita bohong tersebut juga sempat ramai di media sosial.

Baca Juga: Gegara Kecanduan Bermain Judi Online, Pemuda di Banjarmasin sampai Nekat Rampok dan Sekap 4 Mahasiswi

"UM tetap kami proses secara hukum untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya," kata Jeffry.

UM bisa dijerat dengan Pasal 14 Ayat (1), atau 14 Ayat (2) UU RI Nomor 1 Tahun 1946 tentang menyiarkan berita bohong.

Pemuda Bobol ATM Gegara Kalah Judi Online

Beberapa waktu lalu, seorang pria, GNK (31) ditangkap karena membobol ATM di sebuah minimarket di Jl Bantul, Matrijeron, Kota Yogyakarta.

Ia nekat bobol ATM karena kalah judi online slot.

TribunJogja.com mewartakan, Kapolsek Mantrijeron, Kompol Rapiqoh mengungkapkan jika pembobolan ATM dilakukan pada Rabu 9 November 2022 sekitar pukul 06.00 WIB.

Tak hanya mesin ATM yang ada di dalam toko, sejumlah barang juga ikut hilang, seperti sebuah ponsel dan uang Rp590 ribu serta sembilan bukus rokok.

"Saksi dan penanggung jawab toko lalu melapor ke Polsek Mantrijeron," kata Kompol Ropiqoh.

Setelah melakukan penyelidikan dan melacak ponsel yang dicuri, polisi berhasil menangkap pelaku di kawasan Bantul.

"Dari penangkapan itu kami mendapatkan barang bukti berupa obeng, martel, jaket dan celana yang dipakai pelaku," ungkapnya.

Baca Juga: Bantah Terlibat Judi Online, Ferdy Sambo Disebut Berbohong, Kuasa Hukum Brigadir J Langsung Desak Presiden Jokowi Turun Tangan: Uangnya Besar

Saat diinterogasi, pelaku mengungkapkan jika alasn pelaku membobol mesin ATM adalah karena kehabisan uang setelah judi online.

"Jadi ketagihan judi online . Dia kehabisan uang," ujarnya.

"Uang di mesin ATM masih utuh. Belum sempat diambil, mungkin karena takut waktunya kepepet," ungkapnya.

Pelaku juga mengaku jika melakukan aksi ini sendirian dan masuk melalui atap minimarket.

"Main slot karena pengaruh teman. Kalau ide membobol ATM spontan saja. Masuknya lewat plafon atas tower. Saya bawa obeng, di sana (minimarket) nemu palu, saya pakai," ujar pelaku.

(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Mahasiswa di Jogja Mengaku jadi Korban Begal, Ternyata Kalah Judi Online