Find Us On Social Media :

Ahli Psikologi Forensik Sebut Kecerdasan Bharada E Rata-rata, Hingga Sangat Patuh pada Sosok Penguasa

By Corry Wenas Samosir, Rabu, 21 Desember 2022 | 15:35 WIB

Terdakwa kasus pembunuhan berencana terhadap Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Richard Eliezer atau Bharada E menjalani sidang di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Senin (21/11/2022).

Laporan Wartawan Grid.ID, Corry Wenas Samosir

Grid.ID - Ahli psikologi forensik Kusumowardhan mengungkapkan kepribadian Bharada Richard Eliezer atau Bharada E dalam persidangan kasus pembunuhan berencana Brigadir J di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada Rabu (21/12/2022).

Reni mengatakan c memiliki kecerdasan rata-rata pada umumnya. Dia juga sebut sosok yang sangat patuh dan tekun dengan tugasnya.

"Kalau Bapak Richard, di sini secara umum tahap tahap kecerdasannya tergolong rata-rata," ucap Reni dalam persidangan.

"Kapasitas intelektual yang relatif baik, terutama untuk menghadapi tugas-tugas taktis dan sederhana, di dalam kehidupan sehari-harinya, jadi bukan pada tugas-tugas yang kompleks," sambungnya.

Reni juga mengatakan kepatuhan Bharad E sangat tinggi terutama patuh kepada figur otoritas.

"Tingkap kepatuhan dari Richard?" tanya jaksa. "Tingkat kepatuhannya, Richard tinggi," sebut Reni. "Terhadap apa?" tanya jaksa lagi. "Figur otoritas," kata Reni.

Diketahui, Brigadir J tewas di rumah dinas Ferdy Sambo, Kompleks Polri, Jalan Duren Tiga pada 8 Juli 2022. Grup WA dimaksud dibuat pada 11 Juli 2022.

Baca Juga: Isi Grup WhatsApp Duren Tiga Setelah Kematian Brigadir J Dibongkar, Bharada E Sempat Masuk, tapi Gak Ada Sehari Langsung Didepak Keluar

Sebagaimana diketahui, Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Richard Eliezer, Ricky Rizal, dan Kuat Ma'ruf didakwa secara bersama-sama telah melakukan pembunuhan berencana terhadap Brigadir J.

Dalam dakwaan jaksa, Richard Eliezer menembak Brigadir J atas perintah mantan Kepala Divisi (Kadiv) Propam kala itu, Ferdy Sambo.

Peristiwa pembunuhan Yosua disebut terjadi setelah cerita Putri Candrawathi yang mengaku dilecehkan Yosua di Magelang.