Find Us On Social Media :

Kini Alami Gangguan Jiwa, Eny Sukaesih Masih Bisa Masak dengan Kayu Bakar Hingga Menulis Surat

By Ragillita Desyaningrum, Jumat, 6 Januari 2023 | 14:21 WIB

Potret bu Eny dulu dan sekarang.

Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum

Grid.ID – Pemilik rumah mewah yang terbengkalai di Cakung, Eny Sukaesih kini dirawat di Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Duren Sawit.

Setelah Eny dievakuasi ke rumah sakit, rumah mewah tersebut akhirnya bisa dibersihkan oleh Damkar Kota Jakarta Timur.

Eny dan putranya, Tiko, tinggal di rumah tersebut tanpa aliran listrik dan air sejak tahun 2010, tepatnya setelah suaminya meninggalkan rumah.

Lambat laun, Eny mengalami gangguan jiwa karena depresi dengan kehidupannya yang sangat memprihatinkan.

Menurut Noves Haristedja, ketua RT setempat, Eny Sukaesih tidak seperti ODGJ lainnya yang sering mengamuk dan menyerang orang lain.

“Kalau saya lihat ODGJ-nya tidak separah orang-orang yang suka ngamuk ya."

"Kalau ibunya Tiko tidak seperti itu. Mungkin depresi aja, tertutup,” kata Noves ketika ditemui di kawasan Cakung, Jakarta Timur, Kamis (5/1/2023).

Noves menceritakan bahwa untuk bertahan hidup, Eny sempat menulis surat demi meminta sumbangan dari tetangga sekitar.

Sumbangan tersebut ia gunakan untuk membeli lilin untuk penerangan di malam hari, ataupun makanan sehari-hari.

“Awalnya Tiko itu keliling komplek ke rumah-rumah, ke tetangga, ke sekitar. Ibunya nulis surat minta bantuan untuk beli lilin karena listrik kan diputus ya. Untuk beli lilin, sekadar makan,” jelas Noves.

Baca Juga: Belasan Tahun Rawat Ibu ODGJ, Tiko Keliling Minta Sumbangan Hingga Jual Barang untuk Sambung Hidup

Tak hanya itu, Eny juga masih sering keluar rumah untuk sekadar membeli nasi atau mengambil air dari tetangga.

Untuk bertahan hidup, Eny dan Tiko memang harus memompa air dari tetangga sebelah yang memiliki sumur.

“Saya pernah liat mamanya keluar, sebelumnya kalau udah di luar, dia bisa berinteraksi sama warga."

"Cuma kan mungkin dia melihat kondisi dirinya begitu, sehingga agak tertutup,” jelas Noves.

“Mungkin keluar rumah kalau ada keperluan ya, misalnya mau beli nasi atau ngambil air ya. Di sebelah kan ada bengkel lemari, di situ ada sumur pompa, nah itu dia ngambil air dari situ,” lanjutnya.

Eny juga masih bisa masak, bahkan tahu bagaimana caranya memasak menggunakan kayu bakar di garasi rumahnya.

“(Bisa) masak. Waktu ada dulu covid, kan ada bansos ya, itu saya utamakan ibu Eny dan warga yg membutuhkan. Ada beras, ada gula, ada minyak, itu dia masaknya di garasi pakai kayu bakar,” pungkas Noves.

(*)