Find Us On Social Media :

Imlek 2023: Sejarah dan Fakta-fakta Penetapan Kalender China hingga Perayaannya

By Mentari Aprelia, Kamis, 12 Januari 2023 | 14:17 WIB

Imlek 2023: sejarah dan asal usul kalender China dan perayaannya

Laporan Wartawan Grid.ID, Mentari Aprellia

Grid.ID - Masyarakat keturunan Tionghoa di seluruh dunia akan merayakan tahun baru Imlek 2023 pada 22 Januari mendatang.

Tahun baru Imlek 2023 menandai pergantian shio ke Kelinci Air.

Di Indonesia, tahun baru Imlek 2023 ditetapkan sebagai hari libur nasional selama satu hari.

Sedangkan di China sendiri, tahun baru Imlek dirayakan dengan libur selama sepekan penuh.

Meski sudah setiap tahun dirayakan, banyak yang belum tahu tentang sejarah sistem kalender China dan mengapa tahun baru Imlek selalu dirayakan.

Dilansir dari Tribunnews.com, Kamis (12/1/2023), kata Imlek ini berasal dari bunyi dialek Hokkian yang dalam bahasa Mandarin disebut yin li.

Yin li berarti lunar calendar atau kalender lunar, artinya penanggalan yang dihitung berdasarkan peredaran Bulan.

Istilah imlek ini juga ternyata hanya bisa ditemui di Indonesia.

Di negara-negara lain, mereka memiliki istilah masing-masing untuk menyebut nama perayaan Tahun Baru China.

Baca Juga: 5 Warna Keberuntungan di Tahun Baru Imlek 2023 Menurut Feng Shui, Ada Merah hingga Biru

Meski penyebutannya berbeda-beda, tapi perayaannya hampir sama.

Dalam perayaan Tahun Baru Imlek, seluruh anggota keluarga besar akan berkumpul di satu rumah.

Umumnya, mereka akan berkumpul di rumah orang tua atau rumah kakek dan nenek.

Itu karena sesuai budaya Tionghoa, orang yang lebih mudah harus mengunjungi rumah orang yang lebih tua.

Lalu, mereka akan makan bersama.

Makanan yang disiapkan merupakan makanan khas Imlek, satu di antaranya yakni ikan bandeng.

Awal Penetapan Kalender China

Dikutip dari Kompas.com, Kamis (12/1/2023), kalender China adalah sistem penanggalan tertua yang masih digunakan hingga saat ini.

Konon, kalender ini diciptakan oleh Kaisar Huang Di (2697-2597 SM).

Kalender China menggunakan patokan pergerakan bulan dan matahari semu dalam mengelilingi Bumi.

Satu tahun penanggalan China terdiri atas 12 bulan, di mana penentuan awal bulan dan awal tahunnya memerlukan data dan perhitungan astronomi yang akurat.

Baca Juga: 7 Larangan di Tahun Baru Imlek 2023, Jangan Lakukan Jika Tak Ingin Sial!

Dengan cara perhitungan itu, Imlek selalu jatuh antara 21 Januari hingga 20 Februari dalam penggalan Masehi.

Sistem penanggalan yang disebut Kalender Huang Di atau Kalender Xia ini pertama kali digunakan pada masa Dinasti Xia (2205-1676 SM).

Sejarah Perayaan Imlek

Sejarah perayaan tahun baru Imlek memiliki beragam versi.

Menurut salah satu sejarawan, perayaan ini dilakukan oleh para petani di China untuk menyambut pergantian musim, dari musim dingin ke musim semi.

Petani selalu menandai kapan musim dingin akan berganti ke musim semi supaya mereka bisa mulai bercocok tanam.

Pergantian musim ini kemudian menjadi salah satu hari penting yang patut dirayakan oleh masyarakat Tionghoa saat itu, karena dipercaya dapat memberikan rezeki.

Versi lain menyebut bahwa Imlek dirayakan untuk memeringati lahirnya Maha Dewa Giok Hong Sian Tee, yang dipercaya orang Tionghoa paling berkuasa di seluruh alam semesta.

Pada zaman dulu, di China, ada sebuah negara bernama Kuang Yuang Miao Lo, di mana rakyatnya hidup bahagia, karena apa saja yang mereka inginkan pasti akan terkabul.

Namun, raja dan ratunya dilanda kegelisahan karena belum dikaruniai keturunan.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Hampers Tahun Baru Imlek 2023 untuk Pasangan hingga Rekan Bisnis, Yuk Catat!

Suatu hari, ratu bermimpi menggendong seorang anak dan meminta anak tersebut untuk diserahkan padanya.

Setelah itu ratu benar-benar hamil hingga akhirnya melahirkan anak laki-laki yang kemudian tumbuh sebagai sosok raja bijaksana hingga disebut Giok Hong Siang Tee atau yang berarti Yang Tertinggi dari Segala yang Paling Tinggi.

Oleh sebab itu, hari kelahiran Giok Hong Siang Tee dirayakan pada perayaan Imlek melalui sembahyang.

(*)