Find Us On Social Media :

Profil R'Bonney Gabriel, Guru Les Jahit Keturunan Asia-Amerika yang Sukses Menangkan Gelar Miss Universe 2022

By Mia Della Vita, Minggu, 15 Januari 2023 | 20:29 WIB

R'Bonney Gabriel, Miss Universe 2022.

Grid.ID- Kontestan asal Amerika Serikat, R'Bonney Gabriel berhasil memenangkan gelar Miss Universe 2022.

R'Bonney Gabriel dimahkotai langsung oleh Miss Universe 2021, Harnaaz Sandhu di New Orleans, Louisiana, Amerika Serikat pada Sabtu (14/1/20223).

R'Bonney Gabriel sukses mengalahkan 83 kontestan lain yang berasal berbagai negara.

Kemenangannya ini membuat ia menjadi perwakilan ke-9 dari Amerika Serikat yang memenangkan gelar Miss Universe.

Lantas siapakah sebenarnya R'Bonney Gabriel? Berikut profil singkatnya.

Mengutip dari Rappler, R'Bonney Gabriel merupakan perempuan berdarah Amerika dan Filipina.

Ibunya berasal dari Beaumont, Texas, sementara ayahnya dari Filipina.

R'Bonney mencetak sejarah sebagai kandidat berdarah Amerika-Filipina pertama yang memenangkan Miss USA dan Miss Universe.

Mengutip Marca, ayahnya, Remigio Bonzon 'R. Bon' Gabriel adalah imigran yang datang ke AS karena mendapatkan beasiswa di University of Southern California jurusan psikologi.

Ia datang ke Amerika Serikat dengan uang 20 Dolar AS di sakunya.

Kemudian, ia menikahi Dana Walker, lulusan Ph.D dari University of Houston dengan bidang studi psikologi.

Baca Juga: Unik, Miss Thailand Pakai Gaun dari Minuman Kaleng Bekas di Miss Universe 2022, Kisah di Baliknya Bikin Nyesek

R'Bonney adalah anak termuda dan satu-satunya perempuan di antara ketiga saudaranya.

Meski ayah dan ibunya menekuni dunia psikologi, R'Bonney sendiri merupakan lulusan sarjana Fashion Design pada 2018.

Setelah lulus, R'Bonney bekerja sebagai fashion designer dan model.

Ia juga memiliki bisnis clothing bernama R'Bonney Nola.

Di luar bisnisnya, ia melakoni profesi sebagai instruktur penjahit di Magpies & Peacock.

Ia juga membuka kelas menjahit untuk para perempuan korban human trafficking dan KDRT.

Wanita berusia 28 tahun ini mengaku jatuh cinta pada desain dan tekstil sejak usia 15 tahun.

Dengan menjadi Miss Universe, ia ingin menjadi suara bagi orang Asia-Amerika yang akan membuka pintu keberagaman dan keterwakilan dalam masyarakat.

 (*)