Find Us On Social Media :

Jeritan Hati Karyawan Google yang Kena PHK Massal, Kesal Merasa Dibuang Meski Sudah Mengabdi 16 Tahun

By Mia Della Vita,None, Selasa, 24 Januari 2023 | 14:17 WIB

Badai Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) juga dialami perusahaan teknologi raksasa, Google.

Grid.ID - Badai Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) juga dialami perusahaan teknologi raksasa, Google.

Akhir pekan lalu, Google merumahkan 12.000 karyawan atau setara sekitar 6 persen dari total karyawan perusahaan di seluruh dunia.

Keputusan Google melakukan PHK massal ini mempengaruhi sejumlah karyawan baik level senior maupun yang baru dipromosikan.

Praktik ini lantas memicu rasa penasaran di kalangan karyawan, karena beberapa di antaranya berperan penting dalam divisi terkait.

Topik itu juga menjadi perbincangan di antara karyawan baik melalui platform komunikasi internal maupun pihak ketiga seperti Discord, karena mereka yang dipecat tak bisa lagi mengakses sistem internal perusahaan.

Di antara karyawan yang dipecat Google yaitu mantan manajer teknik Justin Moore.

Melalui akun LinkedIn, Moore curhat bahwa dia kehilangan pekerjaannya di Google, dan baru mengetahui hal tersebut setelah akunnya dinonaktifkan otomatis dari sistem perusahaan pada pukul 3 pagi waktu Amerika Serikat.

Padahal, Moore terbilang senior di perusahaan raksasa mesin pencarian internet itu, karena sudah bekerja selama 16 tahun lebih.

"Ini menunjukkan bahwa pekerjaan bukanlah hidup Anda, dan perusahaan - terutama perusahaan besar seperti Google, menganggap Anda bisa dibuang 100 persen."

"Jalanilah hidupmu, bukan bekerja," kata Moore di LinkedIn.

Karyawan senior lainnya yaitu Jeremy Joslin juga mengungkapkan hal serupa.

Baca Juga: Apesnya Verrell Bramasta Kecopetan Tas dan Tak Kunjung Dibantu Polisi Tokyo, Baru Ditangani Usai 3 Jam: Giliran Google Nama Baru Dibantu

Joslin tercatat sudah bekerja di Google selama 20 tahun sebagai insinyur software.

Nahasnya, dia terdampak PHK dan baru mengetahuinya dari email yang dikirim tiba-tiba oleh perusahaan.

"Sulit bagi saya untuk percaya bahwa setelah 20 tahun di #Google, saya tiba-tiba dikabari tentang hari terakhir saya melalui email," kata Joslin melalui akun Twitter pribadinya berhandle @jcj.

Bagi Joslin, kabar itu bak sebuah tamparan karena ia berharap bisa berpamitan ke rekan-rekannya di Google secara langsung dalam hari terakhirnya di perusahaan.

Curhat lainnya diutarakan oleh Elizabeth Hart, manajer pemasaran senior yang sudah berkerja selama 15 tahun di Google.

Seperti Moore dan Joslin, Hart juga baru tahu hari terakhirnya di Google saat ia bangun tidur dan mendapati penutupan akses ke sistem internal perusahaan bersamaan dengan notifikasi berita PHK Google.

"Hari ini, petualangan 15 tahun lebih saya di Google berakhir tiba-tiba ketika baru bangun dan saya memeriksa ponsel, kemudian melihat notifikasi bahwa akses kantor saya ditutup bersamaan dengan notifikasi berita PHK," papar Elizabeth Hart di LinkedIn.

Google sendiri belum menjelaskan kriteria apa yang menentukan karyawan sehingga mereka dipecat.

Sejumlah karyawan mempertanyakan hal itu melalui platform internal bernama Dory, dihimpun KompasTekno dari CNBC, Selasa (24/1/2023).

"Bagaimana PHK diputuskan? Beberapa karyawan dengan kinerja yang sangat bagus dikeluarkan dari tim kami," demikian salah satu pertanyaan yang paling populer di Dory.

Menanggapi pertanyaan itu, Wakil Presiden Senior Google, Prabhakar Raghavan meminta karyawan untuk mengajukan pertanyaan tersebut dalam pertemuan besar yang bakal digelar pekan depan.

Baca Juga: Daftar Idol Kpop yang Paling Banyak Dicari di Google Sejak Januari hingga Juni 2022, Posisi Pertama Diduduki oleh Member BTS Ini

Google sebenarnya memiliki dokumen yang menguraikan keputusan PHK perusahaan. Namun dokumen itu dinilai belum menjawab apa kriteria karyawan yang terdampak PHK.

Alasan Google PHK 12.000 karyawan

Keputusan PHK Google disampaikan langsung oleh CEO Alphabet dan Google, Sundar Pichai dalam sebuah surat yang dirilis di blog resmi perusahaan.

Menurut Pichai, pihaknya akan mem-PHK sekitar 12.000 karyawan atau kira-kira 6 persen dari total karyawan Google yang ada di seluruh dunia.

Pichai berkata bahwa ini adalah keputusan yang sulit, dan Google terpaksa melakukan PHK karena kondisi ekonomi global yang tak menentu dan tak sesuai prediksi perusahaan.

"Selama dua tahun belakangan, kami melihat ada pertumbuhan yang sangat signifikan. Untuk menunjang pertumbuhan tersebut, kami sempat melakukan banyak perekrutan," ujar Pichai, dikutip KompasTekno dari Blog Google.

"Namun ternyata kondisi ekonomi saat ini tidak sebagus kondisi ekonomi pada saat kami merekrut banyak orang ke Google," imbuh Pichai.

Pichai tidak menyebutkan secara spesifik karyawan Google di negara mana saja yang terdampak PHK ini.

Namun, ia mengatakan bahwa mereka yang terdampak bakal mendapatkan e-mail secara langsung dari pihak manajemen untuk proses PHK.

(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Curhat Karyawan Google yang Dipecat, dari Kesal hingga Merasa Terbuang