Find Us On Social Media :

Ibu Bharada E Mengemis Keadilan ke Presiden Jokowi, Keluarga dan Tunangan Tak Kuasa Menahan Tangis saat Richard Eliezer Bacakan Nota Pembelaan

By Novita, Jumat, 27 Januari 2023 | 20:44 WIB

Rynecke Alma Pudihang dan Bharada E.

Grid.ID - Keluarga Richard Eliezer tak kuasa menahan tangisnya usai mengetahui tuntutan hukuman 12 tahun yang dialamatkan pada Bharada E.

Bahkan, ibu Bharada E, Rinecke Alma Pudihang sampai rela mengemis keadilan ke Presiden Jokowi demi sang anak.

Namun sayang, harapan ibu Bharada E tak berarti, sebab orang nomor 1 di Indonesia itu tidak mengaku bisa mengintervensi proses hukum yang sedang dijalani Bharada E.

Padahal, Rinecke Alma Pudihang berkali-kali memohon kepada Presiden Jokowi dan majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan untuk memberikan keputusan seadil-adilnya untuk Bharada E.

"Saya tidak bisa mengintervensi proses hukum yang sedang berjalan. Bukan hanya kasus FS (Ferdy Sambo) saja.(Tapi) untuk semua kasus, tidak (bisa)," ujar Presiden Jokowi dikutip Grid.ID via TribunCirebon, pada Jumat (27/1/2023).

Alhasil, Rinecke menangis tiada henti meratapi nasib putranya.

Ia bahkan mengaku rela menggantikan hukuman yang nantinya akan dijalani sang anak.

"Saya terdiam, saya menangis. Tuhan, kenapa harus seberat ini, setinggi ini. Anak kami sudah melakukan sesuai dengan apa yang diinginkan, yaitu jujur," ungkap Ine dikutip dari tayangan Ni Luh yang diunggah di channel youtube Kompas TV, Selasa (24/1/2023).

"Tapi ternyata tuntutannya terlalu berat," ujar Ine dengan suara pelan.

Hukuman 12 tahun dirasa terlalu berat mengingat Bharada E telah menjadi justice collaborator dari LPSK.

"Dalam beberapa bulan ini saja saya kasihan melihat dia. Apalagi nanti 12 tahun dia menjalani itu kan mbak.

Saya sampai bilang sama bapaknya, kalau bisa saya akan menggantikan dia kalau tuntutan seperti itu sampai putusan seperti itu. Saya akan menggantikan dia," ujar Ine sambil menahan tangis.

Baca Juga: Psikolog Soroti Ucapan Maaf Richard Eliezer ke Keluarga Brigadir J, Benarkah Paling Tulus dari Terdakwa Lain?

Tangis keluarga Bharada E tak hanya terjadi ketika pembacaan tuntutan jaksa yaitu 12 tahun penjara.

Dalam pembacaan nota pembelaan oleh Bharada E pun, keluarga Richard Eliezer kembali tak kuasa membendung tangisnya.

Sebagaimana diketahui, Bharada E memberi judul nota pembelaan 'Apakah Harga Kejujuran Harus Dibayar 12 Tahun Penjara?'.

Nota pembelaan itu dibacakan oleh Bharada E, dalam sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (25/1/2023).

"Apakah saya harus bersikap pasrah terhadap arti keadilan atas kejujuran? Saya akan tetap berkeyakinan, bahwa kepatuhan, kejujuran adalah segala-galanya dan keadilan nyata bagi mereka yang mencarinya," kata Bharada E dalam pleidoinya.

"Saya tidak pernah menduga apalagi mengharapkan atas peristiwa yang sekarang menimpa diri saya, di masa awal-awal pengabdian saya atas kecintaan saya terhadap Negara, dan kesetiaan kepada Polri," kata Bharada E lagi.

"Bahkan kejujuran yang saya sampaikan tidak dihargai malahan saya dimusuhi. Begitu hancurnya perasaan saya dan goyahnya mental saya, sangat tidak menyangka akan mengalami peristiwa menyakitkan seperti ini dalam hidup saya," kata Bharada E.

"Namun saya berusaha tegar," tukas dia.

Tak lupa, Bharada E juga meminta maaf kepada kedua orang tuanya.

“Mohon maaf mama, papa maafkan saya atas peristiwa yang terjadi ini, sehingga membuat mama dan papa serta keluarga bersedih dan kehilangan,” kata Eliezer.

“Ma, maafkan saya kalau karena kejujuran ini sudah membuat mama sedih harus melihat saya di sini. Saya tahu mama sedih, tapi saya tahu mama bangga saya terus berjuang untutk terus menjalankan perkataan mama menjadai anak yang baik dan jujur, saya berterima kasih mama untuk selalu ada mendukung saya,” lanjutnya.

Baca Juga: Sang Ayah Kehilangan Pekerjaan Akibat Dirinya, Richard Eliezer Minta Maaf, Kenang Kembali Didikan Ortu Kala Kecil

Ia juga mengungkapkan permintaan maafnya pada sang ayah yang kehilangan pekerjaan akibat peristiwa tersebut.

“Pa, maafkan saya pa, karena akibat peristiwa ini papa harus kehilangan pekerjaan. Terima kasih untuk mama dan papa karena telah mengajarakan nilai-nilai kebaikan dan kejujuran,” pungkas Richard Eliezer.

Mendengar pembacaan nota pembelaan oleh putranya yang terancam 12 tahun penjara, keluarga dan tunangan Richard Eliezer tak kuasa membendung tangisnya.

Hal ini seperti yang terlihat dalam unggahan Instagram @insta_julid, pada Kamis (26/1/2023).

Video tangisan keluarga Bharada E saat pembacaan nota pembelaan itu turut membuat publik tak kuasa menahan sedihnya.

adele*** Nonton pembelaan si icad..nyesek gua ..ikutan mewek .... Pas liat pembelaan Sambo cs anjir gue malah sumpah serapah

dewi_i*** Ikut mewek ....semoga hukumanx di ringankan

diana_ka*** Ya Allah semoga hati pak hakimnya terketuk melihat ini dan segala kebohongan bobrok oknum polri berbintang 2 harus terungkap... Saya rasa ini adalah salah satu hal untuk menguak segala kebobrokan semua oknum institusi polri..

anita*** Terlepas dr dia melakukan tindakan yg tdk dibenarkan tapi kejujurannya selama persidangan membuat para masyarakat lainnya berani mengacungkan jempol dan skrg dy membaca point2 yg bikin byj org meneteskan air mata dgn hati yg luluh lantah. Bharada E semoga Allah melindungimu dan menggandeng, menuntun ke arah jalan kebenaran Allah.

rhi*** Dia seperti buah simalakama klo ga nurut sma sambalado bisa jd dia yg kehilangan nyawanya dia jg pst pnya hati nurani krn brig J adlh kawan sejawatnya makanya dia jg pst terenyuh sma org tua kawannya tsb makanya dia berkata jujur apapun resikonya skrg krn semua sdh dipengadilan dan sambalado jg dlm tahanan.

(*)