Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Marifah
Grid.ID - Seorang ibu muda bos rental PS asal Jambi membuat geger karena aksi bejatnya ketahuan publik.
Dilansir Grid.ID dari TribunStyle.com pada Senin (6/2/2023), ibu muda ini melakukan pencabulan terhadap 17 anak di bawah umur.
Wanita berinisial NT ini berusia 25 tahun, ia telah memaksa nafsu bejatnya ini ke 11 anak lelaki dan 6 anak peremuan.
NT dan para korban yang masih berada di bawah umur ini tinggal di lingkungan perumahan yang sama.
Memiliki usaha rental PS membuat NT semakin mudah untuk melancarkan aksi bejatnya.
Saat melancarkan aksinya, NT menutup rumahnya dan memaksa para anak-anak ini untuk menyentuh area intim dan payudaranya.
"Si pelaku nyuruh anak-anak ini untuk menyentuh payudaranya si pelaku sendiri," kata E, orang tuya korban.
Tak hanya itu saja, beberapa korban wanita juga dipaksa melihat NT dan suaminya berhubungan seksual.
"Kalau korban cewek, hanya disuruh mengintip saat si pelaku dan suami sedang berhubungan suami istri," kata E.
"Suaminya tidak tahu, karena dia nyuruh korban mengintip dari luar, dengan membuka sedikit jendela. Memang korban dering dicekoki film dewasa," sambungnya.
Kendati demikian NT sempat mengelak, ia malah mengaku menjadi korban dalam pelecehan ini.
"Si pelaku nyuruh anak-anak ini untuk menyentuh payudaranya si pelaku sendiri," kata E.
"Nah, kami melapor karena dia malah mengaku sebagai korban pelecehan, padahal dia yang meminta sendiri," terangnya.
Melansir Kompas.com, suami NT masih berstatus saksi, ia mengaku syok saat tahu kelakukan sang istri.
"Suaminya juga syok pas tahu kejadian ini," kata Eff.
Baca Juga: Wanita 25 Tahun di Jambi Lecehkan 11 Anak di Bawah Umur, Lapor Polisi Malah Ngaku Jadi Korban
Hasil penyelidikan sementara mengungkap sejumlah lokasi tempat pelecehan seksual ini terjadi.
"Ada 21 adegan bang, yang di kamar itu adegan pelaku hubungan badan sama suaminya, dan anak-anak disuruh ngintip dari luar melalui jendela luar rumah," kata Dirreskrimum Polda Jambi, Kombes Pol Andri Ananta.
Korba dalam pelecehan ini juga mengalami syok dna tengah mendapat pendampingan psikologis.
"Takutnya nanti berdampak negatif ya. Makanya ibu bilang ada sebagian anak sudah ditampakkannya, sebagian ada yang takut, ada yang enggak tidur karena disuruh melakukan hal yang tidak wajar ya," kata PPA Provinsi Jambi.
"Namun ada sebagian ada yang belum kelihatan tapi enggak bisa dipastikan bahwa anak ini tidak akan mengalami trauma," terangnya.
(*)