Grid.ID - Masyarakat Kota Solo baru-baru ini dibuat geger dengan kenaikan Pajak bumi dan bangunan (PBB) yang signifikan.
Bahkan, kenaikan PBB di Solo, kota kepemimpinan Gibran Rakabuming Raka ada yang capai 400 persen.
Gibran Rakabuming Raka yang diramal bakal jadi Presiden Indonesia ke-9 itu pun akhirnya ambil sikap.
Sebagai informasi, Gibran sempat diramal bakal jadi Presiden Indonesia ke-9 oleh pemilik akun Twitter @CitraSemerbak.
"Saya Rommy Jakarta, Mas Wali Kota Surakarta Yg Terhormat, Maaf Ramalan saya sampai kan Sekarang, karena Mas Wali Kota Solo Mas Gibran pasti jadi Presiden RI Ke 9 dan angka Ganjil persis kayak yg saya Ramal kan ke Pak Jokowi Presiden RI ke 7 Pasti jadi," tulis akun @CitraSemerbak sebagaimana diwartakan Grid.ID sebelumnya.
Cuitan tersebut dibagikan oleh sang Wali Kota Solo di Twitternya dengan memberikan tanggapan.
"Maaf. Gak percaya ramalan pak," balas Gibran.
Namun, selain aktif memberikan tanggapan lewat sosial media, Gibran juga tanggap dengan aspirasi masyarakat.
Salah satunya soal reaksi masyarakat terkait kenaikan PBB di Solo yang begitu melejit.
Menurut putra sulung Presiden Jokowi, kenaikan PBB itu dilakukan demi mengejar target Pendapatan Asli Daerah (PAD).
"Kejar target no. Kita (pemerintah) pusing targetnya tinggi," tutur Gibran ditemui usai Rapat Paripurna di DPRD Kota Solo, Jumat (3/2/2023) seperti dikutip Grid.ID dari laman TribunSolo.
Girab menyampaikan adanya besaran target PAD Kota Solo tahun 2023 yakni mencapai Rp 740 triliun.
Suami Selvi Ananda itu juga mengatakan kenaikan PBB merupakan hal yang wajar karena Solo merupakan kota yang harusnya menetapkan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) yang tinggi.
"Solo ini sudah kota ya. Nilai tanahnya pasti naik. Apal lagi rumahnya sekitar Museum, Pedaringan, sekitar Solo Techno Park, Water Park, Solo Safari," kata Gibran Rakabuming lagi.
Namun, hal tersebut mendapatkan beragam reaksi dari masyarakat.
Salah satu sanggahan datang dari Ketua Fraksi PDIP DPRD Kota Solo YF Sukasno.
"PAD mestinya tidak ke PBB. Mas Wali sudah banyak momen acara di Kota Solo. Harusnya dari pajak hotel dan restoran," ungkap Sukasno.
Setelah bertemu dengan DPRD Solo, Gibran akhirnya pertimbangkan tunda kenaikan PBB.
"Intinya, tadi ada masukan-masukan dan evaluasi dari pak ketua fraksi PDIP," kata Gibran saat ditemui di Balai Kota Solo, Senin (6/2/2023).
Kakak kandung Kaesang Pangarep itu pun mengatakan ada potensi penundaan kenaikan PBB.
"Masukan-masukan sudah kami terima kemungkinan terkait revisi dan penundaan pasti ada," ucap Gibran.
"Yang jelas keluhan warga, keberatan-keberatan warga kami tampung semua," kata lanjutnya.
Kendati begitu, Gibran menegaskan tetap akan mencari cara agar PAD meningkat.
"Sekali lagi kita ingin ada peningkatan PAD, sudah bicarakan di ruangan rapat, (ada opsi) masalah ekstensifikasi dan intensifikasi," tutur sang Wali Kota Solo.
"Akan kami explore lagi, nanti sumber sumber mana saja yang bisa kita kuatkan," pungkasnya.
(*)