Find Us On Social Media :

Kesaksian Jurnalis yang Pertama Kali Lihat Kedatangan Jenazah Brigadir J di Kargo Bandara Jambi, Akui Sempat Ditanya Polisi tentang Hal Ini

By Citra Widani, Kamis, 16 Februari 2023 | 10:19 WIB

Kesaksian Jurnalis Tribun Jami, Aryo Tondang saat pertama kali menyaksikan jenazah Brigadir J sampai di Bandara Jambi pada Sabtu (10/7/2022).

Laporan Wartawan Grid.ID, Citra Kharisma

Grid.ID - Jurnalis Tribun Jambi, Aryo Tondang menjadi wartawan yang pertama kali menyaksikan jenazah Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J sesampainya di Bandara Jambi. 

Kisah ini bermula saat Aryo Tondang datang ke kargo bandara Jambi pada Sabtu (10/7/2022) untuk kepentingan peliputan anjing pelacak. 

Namun, kala itu ia mengaku kaget saat melihat bagian kargo bandara dipenuhi oleh satuan polisi intelejen tak berseragam. 

Sebagaimana diketahui bahwa pemberitaan tentang kematian Brigadir J ini pertama kali dipublikasi pada 11 Juli 2022 atau 3 hari setelah peristiwa pembunuhan dan 2 hari setelah jenazah Yosua Hutabarat sampai di Jambi yang kemudian dikirimkan ke kampung halamannya di Kabupaten Muaro.

"Informasi beredar diketahui pada hari Minggu (10 Juli 2022)"

"Kebetulan sebelumnya saya dan salah satu rekan dari wartawan televisi meliput tentang anjing pelacak di kargo bandara Jambi."

"Nah ketika tiba di bagian kargo, suasanya beda pada hari-hari sebelumnya."

"Pada sabtu pagi saya melihat banyak anggota polisi berseragam bebas ataui intelejen dari Polda Jambi yang beberapa itu saya kenal," ujar Aryo Tondang. 

Awalnya Aryo mengira bahwa keramaian di kargo adalah karena ada salah satu anggota polisi yang meninggal dunia karena sakit mengingat tak ada acara penyambutan kedinasan. 

Apalagi kala itu ia juga tak mendapatkan informasi apapun dari polisi yang ada di lokasi hingga 1 jam lamanya. 

"Saya mendengar perbincangan bahwa konteksnya ada polisi yang meninggal, hanya sebatas itu."

"Ini kenapa kalau polisi meninggal itu kan ada penjemputan secara kedinasan, nah kemudian ada beberapa ibu-ibu itu pakai kain ulos, dalam adat Batak."

Baca Juga: Beda Drastis dengan Ibunda Brigadir J yang Sudah Ikhlas, Begini Respon Bibi Yosua atas Vonis Ringan Richard Eliezer

"Kami dikasih waktu satu jam, kita diskusi lagi gimana ini bang (dengan rekan jurnalis TV), tapi gak ada info, jadi ya udah mungkin ini meninggal karena sakit," ujar Aryo. 

Aryo menceritakan bahwa di tengah-tengah ia mencari informasi, terdapat salah seorang polisi yang menanyakan kepentingannya di lokasi tersebut. 

Ia lantas menjawab bahwa kehadirnnya kala itu adalah untuk tugas peliputan yang sedang dikerjakannya. 

Gelagat polisi yang menanyakan tampak panik, mengingat kasus ini awalnya disembunyikan. 

"Nah di sini kita terkejut kan melihat ramai, mereka juga terkejut melihat kami wartawan, tapi ada salah satu polisi mendekat seperti biasa 'Liputan apa ini bang', ya saya jawab sebatas itu (peliputan anjing pelacak)," ujar Aryo. 

Aryo lantas baru mengetahui bahwa jenazah Brigadir J yang ditengknya pada Sabtu pagi adalah korban penembakan eks Kadiv Propam Ferdy Sambo. 

"Di hari Minggu siang sudah ada beredar di WhatsApp beberapa wartawan kriminal itu beritanya ada polisi ditembak di rumah Kadiv Propam," ujarnya.

 (*)