Find Us On Social Media :

MIRIS, Relawan Bongkar Bantuan Korban Gempa Turki, Temukan Handuk Tak Layak Pakai Sampai Celana Dalam Bekas

By Grid., Selasa, 21 Februari 2023 | 20:46 WIB

ilustrasi relawan menyortir bantuan

Grid.ID - Relawan menemukan barang-barang tak layak pakai saat memilah bantuan untuk korban gempa Turki.

Seperti diketahui, Turki sempat diguncang gempa dahsyat berkekuatan 7,8 mangitudo pada Senin, (6/2/2023).

Bantuan untuk korban gempa Turki pun berdatangan dari berbagai negara.

Sayangnya, beberapa bantuan yang diterima justru dalam keadaan tidak layak dan tak pantas.

Seorang pengguna TikTok sempat mengunggah video relawan saat menyortir bantuan untuk korban gempa Turki.

Kekesalan para relawan tersebut sempat terekam dalam video tersebut.

Mereka tak menyangka bahwa para dermawan akan menyumbang benda-benda tak senonoh untuk korban gempa Turki.

Dalam video tersebut tampak kinerja para relawan yang sedang membuka kotak yang akan disumbangkan.

Relawan tersebut menemukan sepatu high heels lateks bekas setinggi sepuluh inci.

Baca Juga: WNI Asal Denpasar Jadi Korban Tewas Gempa Turki, Sempat Niat Pulang ke Indonesia dan Kirim Pesan Begini ke Ortu

Menurut relawan, sepatu heels tersebut kurang layak disumbangkan untuk korban gempa.

Pasalnya, sepatu heels bukanlah benda yang sedang dibutuhkan oleh korban.

Mengingat saat ini korban gempa hanya tinggal di sebuah tempat pengungsian dengan suhu udara yang relatif rendah.

Selain itu, relawan juga menemukan crop top disko berwarna perak, handuk bernoda cokelat, dan pakaian dalam yang telah robek.

Para relawan menyayangkan benda-benda sumbangan tersebut.

Sebab, tempat penampungan sumbangan untuk korban bencana bukanlah ladang untuk membuang beda-benda tak berguna di rumah.

Relawan bekerja sepanjang waktu sebagai bagian dari upaya bantuan telah menyerukan 'martabat dalam amal'.

Erim Metto, CEO Asosiasi Komunitas Siprus Turki, yang berbasis di London, mengatakan kepada Metro.co.uk bahwa seperlima dari semua donasi dinyatakan 'tidak pantas' atau 'tidak layak digunakan'.

"Kami sangat jelas tentang sumbangan apa yang akan kami terima. Kami memang mengatakan kami tidak akan menerima pakaian yang tidak pantas," katanya, dikutip dari Mirror.co.uk.

Baca Juga: Hilang di Luar Negeri, Dosen UII Yogyakarta Masih dalam Pencarian, Begini Kronologi Lengkapnya!

"Saat donasi masuk, kami melakukan sistem pemilahan" tambahnya.

"Dalam pemilahan, kami menghapus sumbangan bekas, kami menemukan sejumlah benda tidak berguna untuk korban gempa" pungkasnya.

Menurut pihak berwenang Turki, lebih dari 36.000 orang telah tewas, dan jumlah korban tewas terus meningkat .

Sementara itu, pemerintah Suriah dan PBB mengatakan lebih dari 5.800 korban tercatat melintasi perbatasan.

Dunia telah menyaksikan dengan ngeri ketika ratusan ribu orang di kedua negara dibiarkan tanpa tempat berlindung dan pakaian hangat di suhu serendah 0°C.

Metto, seorang pembuat film keturunan Turki-Siprus, mengatakan sumbangan jauh lebih tinggi daripada sumbangan lainnya.

Pada hari gempa terjadi, tempat penampungan sumbangan bernama TCCA menerima lebih dari 240 panggilan telepon dari orang-orang yang sangat ingin membantu.

"Kami telah melakukan banyak skema donasi di masa lalu untuk membantu para tunawisma, orang-orang di Ukraina, dan kami mendukung komunitas selama Covid," kata CEO.

"Tapi kali ini sumbangannya jauh lebih tinggi dari yang kami harapkan. Pada hari Rabu, kami telah mencabut permintaan sumbangan kami" pungkasnya.

Baca Juga: Liburan ke Turki, Mayang dan Doddy Sudrajat Selamat dari Gempa, Terancam Tertimbun saat Tidur di Goa

Sebagian besar organisasi menekankan bahwa uang adalah cara terbaik untuk membantu para korban peristiwa bencana.

Apa yang mungkin merupakan upaya niat baik untuk menyumbangkan barang-barang seperti pakaian, menjadi mimpi buruk logistik ketika harus diangkut melintasi perbatasan.

Metto mengatakan sejumlah organisasi telah mengumpulkan apa pun yang mereka bisa tanpa sistem menyaringnya.

Dia mengatakan banyak truk besar dari badan amal resmi telah mengangkut bantuan ke Turki.

Lanjut, mereka 'menaruhnya di pinggir jalan' karena tidak ada fasilitas penyimpanan yang tersedia.

(TribunStyle.com/Dika Pradana)

Artikel ini telah tayang di TribunStyle.com dengan judul 'Tak Pantas' Relawan Temukan Bantuan Korban Gempa Turki Berupa Pakaian Dalam Bekas, Bentuk Hinaan?

(*)