Find Us On Social Media :

Lihat Langsung Keluarga Tewas Tertimpa Puing Bangunan, Korban Kebakaran Depo Plumpang Ini Alami Trauma

By Ragillita Desyaningrum, Jumat, 10 Maret 2023 | 09:17 WIB

Sari, salah satu korban kebakaran Depo Pertamina, Plumpang, menceritakan kronologi terjadinya ledakan pada Jumat (3/3/2023) malam.

Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum

Grid.ID – Kebakaran yang terjadi di Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara, meninggalkan trauma bagi warga sekitar.

Salah satunya adalah Sari, warga yang tinggal di Jalan Mandiri 7, yang kehilangan saudara-saudaranya.

Sari mengaku mengalami trauma karena menyaksikan langsung saudaranya yang tewas tertimpa puing bangunan.

Bahkan, kejadian mengerikan itu selalu terbayang ketika ia tidur.

“Ya iya sih (trauma). Kan saya lihat itu saudara yang terkubur sama puing-puing. Jadi kalau tidur itu kebayang dia. Trauma sih trauma ya,” kata Sari ketika ditemui Grid.ID di tempat pengungsian di PMI Jakarta Utara, Selasa (7/3/2023).

Tak hanya Sari, anak bungsunya yang baru berusia 7 tahun juga mengalami trauma akibat kebakaran tersebut.

Bahkan, bocah itu menolak untuk kembali ke rumah dan lebih memilih untuk tinggal di tempat pengungsian.

“Anak saya yang nomor tiga, itu dia trauma. Jadi nggak mau pulang,” ucap Sari.

Si bungsu itu kemudian memohon kepada Sari supaya mereka bisa pindah dan mengontrak di daerah lain.

Permintaan itu membuat Sari bingung sebab ia sudah membayar kontrakan dan sudah tinggal di sana dalam waktu yang lama.

Baca Juga: Alami Trauma, Anak Salah Satu Korban Kebakaran Depo Plumpang Enggan Pulang ke Rumah

“(Anak bilang) ‘Mah, pindah aja sih kontrakannya’. Anak saya nggak mau tinggal di rumah, namanya kita ngontrak udah bayar kontrakan kan sayang. Jadi bingung, serba bingung,” pungkasnya.

Sebagaimana diinformasikan sebelumnya bahwa terjadi kebakaran di Depo Pertamina di Plumpang, Jakarta Utara, pada Jumat (3/3/2023) malam.

Kebakaran itu diduga terjadi karena adanya gangguan teknis ketika sedang dilakukan pengisian atau penerimaan BBM jenis Pertamax.

Gangguan teknis tersebut kemudian mengakibatkan tekanan berlebih yang akhirnya memunculkan ledakan.

Atas kejadian ini, belasan orang meninggal dunia dan puluhan orang lainnya mengalami luka-luka.

(*)