Find Us On Social Media :

Pensiunan Polisi di Klaten Banting Setir Jadi Petani Cabai, Kantongi Omset Jutaan Sekali Panen!

By Grid., Senin, 5 Juni 2023 | 07:00 WIB

Ilustrasi Petani cabai

Grid.ID - Seorang pensiunan polisi di Klaten, Jawa Tengah memilih untuk menjadi petani cabai.

Dari pekerjaannya sebagai petani cabai, pensiunan polisi di Klaten itu mampu meraup omset jutaan rupiah.

Lantas apa alasan pensiunan polisi itu alih profesi jadi petani cabai?

Meski dulunya seorang perwira polisi berpangkat AKP, pria asal Klaten ini tak malu banting stir jadi petani cabai.

Sehari-hari, Mujiana (60) yang merupakan purnawirawan Polri tekun ke sawah untuk merawat tanaman cabainya.

Meski sempat jatuh bangun akibat gagal panen akibat tanaman yang rusak, ia tetap mencoba menanam kembali cabai

Lantas, berapa pendapatan yang diperoleh Mujiana hingga membuatnya tergiur menjadi petani cabai?

Bagi Mujiana (60) menjadi purnawirawan Polri tidak melulu mengandalkan tunjangan pensiun selama masa tua, ia kini menjadi petani cabai di Desa Pasungan, Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten.

Pangkat terakhir Mujiana sendiri adalah Ajun Komisaris Polisi (AKP) yang sudah purna pada Mei 2022 yang lalu, ia terakhir menjabat sebagai Kapolsek Wedi.

Ia kini serius menggeluti dunia pertanian cabai di lahan miliknya seluas 2.500 meter persegi.

Baca Juga: NYESEK Tangisan Ibunda Hasya, Mahasiswa UI yang Dijadikan Tersangka Padahal Tewas Usai Kecelakaan dengan Pensiunan Polisi

"Selepas purna langsung terjun jadi petani cabai," ujar Mujiana saat ditemui TribunSolo.com.

Ia sendiri sejak awal memang ingin menjadi petani cabai, dikarenakan tergiur dengan keuntungan yang didapat saat panen.

"Karena hasilnya lumayan, lalu coba ditekuni hingga sekarang," ucapnya.

Di awal ia menaman, sempat terjadi kegagalan dikarenakan tanaman cabai terendam air saat musim penghujan.

"Yang masa tanam pertama itu sempat tanaman sudah siap panen, tapi karena hujan berhari-hari dan lahan terendam air tanaman dari layu," jelasnya.

Meski sempat merasakan gagal panen akibat tanaman yang rusak, ia tetap mencoba menanam kembali cabai.

Di lahan 2.500 meter persegi atau biasa dibilang sepatok dia tanami dengan 5000 batang cabe, dengan modal awal sekitar Rp5 juta.

"Setelah tanam itu waktu merawat hingga siap panen sekitar 4 bulan, kita rawat tanaman cabai tersebut agar tidak terkena hama," ungkapnya.

Pupuk serta obat jamur rutin dilakukan agar supaya cabai tidak terkena hama dan tidak keriting tanamannya.

Untuk saat ini Mujiana sendiri sudah pernah merasakan harga jual cabai paling tinggi Rp 50 ribu per kilogramnya, itu ia jual di lahan.

"Paling tinggi pernah dibayari Rp50 ribu per kilo, kalau sekarang harganya sekitar Rp30 ribu," kata Mujiana.

Baca Juga: Kasusnya Mendadak Dihentikan, Mahasiswa UI Korban Tabrak Lari Pensiunan Polisi Malah Dijadikan Tersangka

Ia berharap agar pada musim panen nantinya bisa dimaksimalkan hasil panennya, hal tersebut agar mendapat keuntungan maksimal dari lahan cabai yang ia kelola.

"Harapannya ada untung besar, kalo sekarang per petiknya baru 50 kilo. Bisa lebih nantinya kalau sudah siap panen," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di laman TribunStyle dengan judul: DULU Komisaris Polisi, Pria asal Klaten Ini Tak Malu Banting Stir Jadi Petani Cabai: Tergiur Hasil (*)