Find Us On Social Media :

Mengintip Festival Lestari Sigi: Upaya Akselerasi Ekonomi Berbasis Alam dan Berdaya Saing yang Berkelanjutan

By Grid., Jumat, 9 Juni 2023 | 14:45 WIB

Mengintip Festival Lestari Sigi: Upaya Akselerasi Ekonomi Berbasis Alam dan Berdaya Saing yang Berkelanjutan

Produk ini menjadi solusi atas kebakaran hutan yang terjadi pada 2017 silam dengan menciptakan produk hilir dari ikan gabus yang dibudidayakan di kanal-kanal gambut.

Albugo merupakan produk dari PT Alam Siak Lestari, perusahaan masyarakat. Pemegang saham perusahaan ini terdiri dari masyarakat dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Dayun Mandiri.

“Dengan kepemilikan saham tersebut, pengembangan ekonomi di daerah dapat lebih inklusif, karena masyarakat lokal terlibat,” ujar Fifi.

Replikasi di daerah lain

Sama halnya Kabupaten Siak, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah juga tengah bersiap menyambut peluang pembangunan lestari yang lebih inklusif dan ramah lingkungan.

Kabupaten Sigi mendorong komoditas unggulan seperti Kakao, Bambu, dan Daun Kelor sebagai produk hilirisasi untuk meningkatkan daya saing daerahnya.

Pemerintah Kabupaten Sigi bersama Cocoa Sustainability Partnership (CSP), PisAgro dan LTKL memberikan contoh nyata melalui portofolio investasi berbasis yurisdiksi dengan mengembangkan dan memperkuat komoditas kakao. Sigi saat ini sedang mengembangkan komoditas kakao baik dari sisi hulu maupun hilir.

Dari sisi hulu proses pengembangan melibatkan serangkaian proses seperti menciptakan pusat inovasi, produksi dan inkubasi, serta kolaborasi multi pihak.

Termasuk peran pemerintah daerah sebagai regulator dan penetapan Peraturan Daerah (Perda) Sigi Hijau sebagai payung utama untuk mewujudkan perekonomian yang berkelanjutan.

Sementara di sisi hilir, Sigi mengembangkan produk hilir kakao dengan bermitra dengan badan usaha untuk menyediakan infrastruktur dan sumber daya bersama bagi produsen cokelat UMKM lokal, sehingga mendorong pertumbuhan mereka dan mengurangi ketergantungan mereka pada anggaran pemerintah.

“Kabupaten LTKL dan pemangku kepentingan menggunakan pendekatan yurisdiksi melalui insentif untuk solusi berbasis alam. Sebagai contoh, upaya konservasi Kabupaten Sigi menggunakan komoditas alam seperti kakao dan bambu sebagai komoditas berbasis alam untuk menjaga dan melestarikan hutannya,” kata Evi Ratnasari Putri, Deputy of Partnership and Communication LTKL dalam kesempatan yang sama (19/05/2023).

Baca Juga: Ganjar Pranowo Berharap Borobudur Marathon dan Friendship Run Bisa Sekaligus Meningkatkan UMKM