Find Us On Social Media :

Dulu Berjuang jadi Pelawak hingga Ketipu Tukang Cendol, Bocah Lelaki Ini Mantap Ikut Nyaleg di Pemilu 2024: Saya Datang untuk Berjuang

By Nindya Galuh Aprillia, Senin, 7 Agustus 2023 | 09:40 WIB

Dulu Berjuang jadi Pelawak hingga Ketipu Tukang Cendol, Bocah Lelaki Ini Mantap Ikut Nyaleg di Pemilu 2024

"Berarti kan ada sisa Rp 100, pesan tiga, sudah minum, sudah selesai habis itu tanya tukangnya 'berapa bang jadi tiga?' 'Rp 1.500," kata Narji mengenang momen itu.

Merasa tertipu, pelawak yang kini berusia 43 tahun itu lantas protes dengan si penjual soal harga yang berbeda saat bertanya di awal.

"'Bang gimana tadi katanya Rp 900, kok jadi Rp 1.500?' 'ya sudah kalau pada enggak punya duit pergi lagi sana, enggak dikembaliin sisanya," ujar Narji. Narji, Denny, dan Sapto yang berniat ke rumah Denny akhirnya berjalan kaki karena tak lagi memiliki uang.

Terjun ke Dunia Politik

Setelah meraih segala popularitas dan kesuksesan di dunia hiburan, Narji pun mulai melirik dunia politik.

Melansir Tribun Banyumas, Narji Cagur siap bertarung dan memperebutkan suara warga Pekalongan Raya atau Daerah Pemilihan (dapil) 10 Jawa Tengah dalam Pemilihan Umum Legislatif (Pileg) 2024.

Narji maju sebagai bakal calon anggota DPR RI lewat Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

"Saya datang untuk berjuang, maju di PKS ini (dari) dapil 10 Jawa Tengah, Pemalang, Batang, Kota Pekalongan, Kabupaten Pekalongan."

Baca Juga: Terlihat Harmonis, Narji Ternyata Butuh Waktu 3 Tahun Untuk Dapatkan Restu dari Orang Tua Widiyanti

"Yuk, milenial, sama-sama majukan kampung kita," ujar Narji saat bersama rombongan PKS mendaftar ke KPU RI, Menteng, Jakarta Pusat

Narji mengatakan, tujuanya masuk dalam dunia politik karena ingin fokus pada dunia pertanian.

"Cita-cita saya tidak banyak, cuma di dapil di jateng itu (dapil) 10, pertanian ya, pertanian di sana, anak mudanya seolah-olah di kampungnya nggak ada tempat rezeki."

"Kita cari rezeki bareng-bareng di kampung kita. Di sana tuh usia produktif larinya ke Jakarta semua."

"Akhirnya, di kampung saya adanya cuma nenek-nenek sama kakek-kakek," ucap Narji.

"Yang produktif ke Jakarta, balik ke kampung dalam keadaan sudah pensiun, akhirnya menjadi beban pemerintah daerah sana."

"Saya pengin membangun anak-anak milenial di sana, yuk kita ciptakan usaha kreatif di sana, UMKM-nya, kreativitas olahraga, kita apain nih kampung," tandas Narji.

(*)