Find Us On Social Media :

Memasuki Hari Keenam Penayangan, Susuk: Kutukan Kecantikan Mendapatkan 300 Ribu Lebih Penonton

By Grid., Selasa, 5 September 2023 | 18:02 WIB

Grid.id - Film horor terbaru persembahan Visinema Picturesbekerjasama dengan Legacy Pictures dan Visionari Capital Film Fund, dan diproduksi oleh rumah produksi GoodWork, “Susuk: Kutukan Kecantikan” mendapat sambutan meriah oleh penonton Indonesia.

Memasuki hari kelima penayangan, “Susuk: KutukanKecantikan” mendapatkan 300 ribu lebih penonton dan masih kuat untuk bertambah.

Para pemeran utama film “Susuk: Kutukan Kecantikan” selama akhir pekan kemarin menyambangi berbagai kota di Jawa Tengah dan Jawa Barat dan mendapatkan antusias gila dari warga yang kota-kotanya didatangi.

Dari 7 kota yang disambangi adalah Tegal, Pekalongan, Purwokerto, Kroya, Cilacap, Tasik, dan Garut.

Media film Cine Crib mengatakan, “Akhirnya nambah lagi Horor Indonesia bagus tahun ini.”

Sedangkan Cineverse memuji, “Pertarungan Khodam yang gila. Sentuhan aksi yang epik dan memukau.”

Film “Susuk: Kutukan Kecantikan” banyak dipuji karena memadukan body horror dengan adegan action. Sesuatu yang segar untuk genre horor di Indonesia.

“Bukan tipe horor yg mengandalkan Jumpscare, tapi lebih ke penceritaan yg mendetail. Para pemain berakting pas sesuai porsinya. Ditunjang dgn para figuran yg "enggak asalada". Setting tempat juga sesuai,” ujar akun Twitter slvrsulfadiazin.

Film “Susuk: Kutukan Kecantikan” disutradarai oleh sutradara perempuan yang berpengalaman dalam film horor, Ginanti Rona. Ridla An-Nuur dan Novi Hanabi duduk di kursi Produser sedang ide cerita dan skenario ditulis oleh Husein M. Atmodjo.

Film “Susuk: Kutukan Kecantikan” dibintangi oleh aktris pendatang berbakat Hana Malasan (Sebelumnya membintangi “22 Menit”, “Ben & Jody”).

Ia beradu peran dengan Ersya Aurelia (“Killers”, ”Enam Batang”) & Jourdy Pranata (“Kukira Kau Rumah”, ”Pengabdi Setan 2”).

Selain ketiganya, sederet pemeran berbakat lain mengisi cast film“Susuk: Kutukan Kecantikan”, seperti Muhammad Khan, Elang El Gibran, Izabel Jahja, Whani Dharmawan, dan M.N Qomaruddin.