Find Us On Social Media :

Asma Nadia Geram Film Air Mata di Ujung Sajadah Pakai Judul Mirip Novelnya, Akui Tidak Izin: Saya Merasa Dirugikan!

By Devi Agustiana, Senin, 16 Oktober 2023 | 17:47 WIB

Asma Nadia dalam konferensi pers yang Grid.ID hadiri di Pondok Indah Office, Jakarta Selatan, Senin (16/9/2023).

Laporan wartawan Grid.ID, Devi Agustiana

Grid.ID - Penulis Asma Nadia geram dengan judul film Air Mata di Ujung Sajadah.

Menurut penulis kondang tersebut, judul film yang dibintangi Citra Kirana dan Fedi Nuril itu mirip dengan judul novel karyanya yang telah terbit sejak 2008, Cinta di Ujung Sajadah.

"Saya menegaskan bahwa pihak pembuat film Air Mata Di Ujung Sajadah sama sekali tidak pernah menghubungi saya atau mengajak bekerja sama dalam bentuk apapun, maka dari itu saya merasa harus meluruskan apa yang sebenarnya terjadi," kata Asma Nadia dalam conferensi pers yang Grid.ID hadiri di Pondok Indah Office, Jakarta Selatan, Senin (16/9/2023).

Adapun di antara kerugian yang Asma Nadia rasakan adalah semakin kecilnya peluang Cinta di Ujung Sajadah bisa diadaptasi menjadi sebuah karya film.

"Saya pribadi merasa sangat dirugikan atas peristiwa ini."

"Sebab, novel Cinta di Ujung Sajadah yang sebelumnya sangat diminati oleh berbagai produser, akan menjadi sulit untuk difilmkan mengingat sudah ada film dengan judul yang sangat serupa,” tegas Asma.

Melalui tim kuasa hukum, pihak Asma Nadia menginginkan klarifikasi secara baik-baik.

Kendati demikian, ia juga tak menutup kemungkinan akan membawa masalah ini ke jalur hukum.

"Goalsnya tentu kita ingin klarifkasi dari pihak pembuat film kalau memang mereka kemudian nanti mengakui atau menyadari bahwa terdapat kesamaan secara substantif," ucap Ana Sofa Yuking, tim kuasa hukum Asma Nadia.

Baca Juga: Citra Kirana Reuni Bareng Andi Arsyil di Malaysia, Sang Selebriti Tampil Anggun di Negeri Jiran!

"Tapi kalau ini deadlock, tidak bisa ada jalan ketemu tentu ada ruang sebagai masyarakat yang di negara hukum begini, setiap masyarakat punya ruang untuk memperjuangkan haknya tentu medianya melalui pengadilan. Tapi kita tidak berharap demikian, semua bisa dibicarakan baik-baik, baik bagi klien kami maupun bagi pembuat film," pungkasnya.