Find Us On Social Media :

Masih Berduka, Yoris Mengaku Didesak Yosef untuk Cairkan Dana Yayasan Rp 200 Juta, Ada Hubungan dengan Kasus Pembunuhan Subang?

By Grid., Jumat, 20 Oktober 2023 | 16:51 WIB

Yoris sempat mengaku diminta Yosef untuk cairkan dana yayasan, benarkah terkait dengan kasus pembunuhan Subang?

Grid.ID - Apakah kasus pembunuhan Subang terkait dengan perebutan Yayasan Bina Prestasi Nasional?

Dikabarkan bahwa usai pembunuhan Tuti dan Amalia di Subang, Yosef mendesak putra Tuti, Yoris, untuk mencairkan dana yayasan.

Yosef bahkan meminta hal ini saat masih dalam suasana duka kematian Tuti dan Amalia.

Yayasan ini beralamatkan di Curugrendeng, Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang.

Yayasan itu terbentuk tahun 2009, dirintis oleh Yosef Hidayah dan istri mudanya, Mimin.

Mimin menjadi bendahara Yayasan Binsa Prestasi Nasional selama 2 tahun.

Posisinya kemudian digantikan istri pertama Yosef, Tuti Suhartini.

"Awalnya Yoris ketua yayasan sebelum terjadi pembunuhan. Yosef dewan pembina, Tuti bendahara, Amel sekretaris," papar pengacara Yoris, Leni Anggraeni.

Selama menjabat, Tuti dan Amel mendapat penghasilan sebesar Rp 10 juta, Yoris Rp 10 juta.

Sedangkan Yosef, mendapat uang dari yang diberikan oleh Tuti.

Setelah terjadi pembunuhan ibu dan anak di Subang, Yosef Hidayah menempati jabatan sebagai Ketua Yayasan Bina Prestasi Nasional.

Baca Juga: Detik-detik Sakaratul Maut Amel, Korban Pembunuhan Subang Terungkap, Kepala Dibenturkan ke Tembok, Bukan Yosef Pelakunya?

Sedangkan Yoris Raja Amarullah menjadi kepala sekolahnya.

"Kata Yoris, Mimin kesel kali minta uang teh harus ke mama terus kan mama bendahara. Mungkin yah," kata Leni.

Informasi dari Yoris, kata Leni, sebagian staf di yayasan tersebut merupakan keluarga Mimin.

"Stafnya banyak keluarga bu Mimin," katanya.

Jika memang menjadi motif pembunuhan ibu dan anak di Subang, apa yang diperebutkan di yayasan tersebut?

Leni Anggraeni menerangkan kesaksian Yoris, tak ada proyek bernilai fantastis di yayasan tersebut.

Katanya, hanya ada pencairan dana BOS.

"Kalau setahu Yoris gak ada proyek (nilai fantastis). Tahunya ada dana BOS aja. Gak ada uang lain-lain, kalau pengakuan a Yoris," kata Leni.

Dana BOS di yayasan tersebut cair dua atau tiga kali per tahunnya.

Nominalnya sekitar Rp 200 juta sampai Rp 300 juta sekali cair.

"Dari satu yayasan bisa Rp 1 miliar. Itu bukan uang (pribadi), buat sekolah, buat guru. Gak mungkin bisa di (mainkan) ini," kata Leni.

Baca Juga: Dalang Pembunuhan di Subang Masih Bisa Nyengir di Dalam Penjara, Keluarga Tuti Geram: Astagfirullah

Namun begitu, Leni mengungkap kejadian tak biasa yang dialami kliennya, Yoris.

Beberapa waktu setelah pembunuhan ibu dan anak di Subang, Yosef mendadak meminta Yoris mencairkan dana.

Yoris yang masih dalam kondisi berduka ditinggal ibu dan adiknya, langsung naik darah pada Yosef.

"Ribut sama pak Yosef. 'Belum ge mamah udah bahas uang'. Makanya sama Yoris gak mau ikut campur urusan uang. Ada pencairan oleh orang pak Yosef. Ada Rp 200 juta, Yoris gak ikutan," katanya.

Yoris tak terima ketika suasana masih bersedih, Yosef justru sibuk mengurus uang.

"Udah ngomongin duit. 'Yoris coba cairkan itu uang'. Ini kan lagi sedih," kata Leni.

Kepada TribunnewsBogor.com beberapa waktu lalu, Yoris Raja Amarullah sempat mengaku dipaksa untuk kembali menjabat sebagai kepala sekolah.

"Ditarik lagi sama si papah (Yosef), soalnya papah maksa Yoris buat ngejalanin sekolah lagi dulu lewat Kades Jalancagak ya saya mengalah," kata Yoris lewat pesan WhatsApp kepada TribunnewsBogor.com.

Ia mengaku sudah tak lagi menjadi pengurus Yayasan Bina Prestasi Nasional.

"Sekarang mah keluar dari yayasan jadi kepala sekolah," kata Yoris.

Baca Juga: Mengaku Bukan Eksekutor, Ini Peran Danu Sebenarnya dalam Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang

Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Yayasan Motif Kasus Subang ? Rp 200 juta Cair Usai Pembunuhan Ibu dan Anak, Yosef Kini Jadi Ketuanya

(*)