Find Us On Social Media :

Cerita Prisia Nasution yang Akhirnya Terjun Jadi Sutradara Film, Berawal dari Rasa Kepo yang Sangat Tinggi

By Ragillita Desyaningrum, Senin, 23 Oktober 2023 | 12:17 WIB

Prisia Nasution dalam konferensi pers yang digelar di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (19/10/2023).

Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum

Grid.ID – Aktris Prisia Nasution resmi melakukan debut sebagai sutradara film melalui film Melukis Luka.

Sebelumnya, Prisia telah menjadi sutradara dalam serial yang berjudul 12 Hari pada tahun 2022 lalu.

Istri dari Iedil Dzuhrie Putra ini mengungkapkan bahwa ia memang sangat tertarik pada dunia film kreatif.

Bertahun-tahun menjadi pemain, ia pun merasa beruntung karena sempat melihat banyak profesi di balik proses produksi film.

“Beruntung banget ya ada di posisi pemain dulu. Kalau pemainnya rajin, bisa belajar dari semua lini,” kata Prisia ketika ditemui di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (19/10/2023).

Berkat rasa penasarannya yang tinggi, Prisia mengaku pernah menjajal berbagai profesi di balik layar.

Contohnya menjadi Asisten Sutradara (Astrada) hingga menjadi Pembantu Umum (PU).

“Pernah jadi Astrada juga, karena mau tahu. Dari dulu keingintahuanku sangat tinggi, seneng aja ngulik semua pekerjaan, bahkan sampai ke PU,” jelas Prisia.

Aktris 39 tahun ini kemudian mengaku bahwa menjadi pemain film terkadang sangat melelahkan.

Baca Juga: Gaet Bio One Jadi Pemeran Utama Film Terbarunya, Prisia Nasution Ngaku Terkesan dengan Peran sang Aktor Jadi Gepeng

Ini lantaran pemain film harus bersandiwara dan masuk ke dalam karakter yang ia perankan sehingga emosinya benar-benar terkuras.

“Sebagai pemain kan kita menggunakan emosi memasukkan karakter baru, yang bukan kita itu kan kadang kadang sensitif juga, kadang capek kalau harus jadi orang lain,” bebernya.

Meski demikian, Prisia mengaku sama-sama menyukai profesinya baik sebagai pemain film maupun sebagai sutradara.

Menurutnya, kedua profesi itu sama-sama memiliki beban dan kesenangannya masing-masing.

“Sebenarnya sama sih, dua-duanya itu punya bebannya masing-masing, punya kesenangannya masing-masing, punya kesedihannya masing-masing gitu. Jadi sama, balance,” pungkasnya.

(*)