Find Us On Social Media :

Kerahkan Kekuatan Indigo, Mbak Rara Ungkap Alasan Mau Ikut Cari Golok Kasus Pembunuhan Subang, Ternyata Diminta Sosok Ini

By Grid., Rabu, 25 Oktober 2023 | 18:30 WIB

Mbak Rara Turun Gunung Ikut Cari Alat Bukti Kasus Pembunuhan Subang

Grid.ID - Mbak Rara Si Pawang Hujan dikabarkan ikut membantu dalam penelusuran alat bukti kasus pembunuhan Subang.

Seperti yang telah Grid.ID kabarkan sebelumnya, alat bukti berupa golok yang digunakan untuk menghabisi nyawa Tuti dan Amelia dalam kasus pembunuhan Subang hingga saat ini belum ditemukan.

Polisi pun terus bekerja keras mencari tahu teka-teki di balik hilangnya golok tersebut.

Tak hilang akal, Mbak Rara yang dikenal sebagai pawang hujan sekaligus cenayang kondang pun turut dihadirkan untuk mencari golok yang hilang.

Kehadiran Rara pawang hujan saat olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di kasus pembunuhan anak dan ibu di Subang, Jawa Barat pun langsung disorot publik.

Lalu, siapa sebenarnya yang berinisiatif memanggil Mbak Rara ke TKP?

Dan apakah sang cenayang berhasil menemukan alat bukti yang selama ini menjadi misteri?

Saat berada di lokasi, kedatangan Mbak Rara disambut oleh tim penyidik Direskrimum Polda Jabar.

Tak hanya itu, Rara juga sempat diminta bantuan untuk mencari keberadaan golok yang diduga digunakan para tersangka untuk mengeksekusi korban.

Diketahui, Polisi telah menggelar olah TKP di rumah korban Tuti Suhartini (55) dan anaknya, Amalia Mustika Ratu (23) yang berada di Desa Jalan Cagak, Kecamatan Jalan Cagak, Kabupaten Subang, pada Selasa (24/10/2023).

Baca Juga: Ini Hasil Penerawangan Mbak Rara Soal Keberadaan Golok yang Dipakai Dalam Kasus Pembunuhan Subang

Di olah TKP kali ini pihak kepolisian menghadirkan Rara Istiwati Wulandari atau biasa disapa Rara si pawang hujan.

Direktur Reserse Kriminal Polda Jabar, Kombes Surawan membenarkan kedatangan Rara si pawang hujan di TKP kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang.

Menurutnya kedatangan Rara tidak ada kaitannya apapun dengan kasus pembunuhan di Subang.

"Gak ada, cuma kenal (Rara) ngobrol aja, gak ada kaitan (kasus)," ujarnya dilansir dari TribunNews.com, Rabu (25/10/2023)

Di sisi lain, Rara mengaku dirinya memang sering dimintai tolong pihak kepolisian soal kasus pidana.

"Karena sebagai seseorang yang punya kekuatan indigo, Rara itu kan memang sering dimintai tolong aparat keamanan dan aparat negara, di antaranya polisi," ungkap Rara.

Rara mengatakan jika tahun lalu memang dirinya diminta untuk membantu olah TKP agar tidak ada yang mengalami kesurupan.

"Jadi tahun lalu tuh sebelum ada forensik datang itu kan 40 hari di hari 39 itu malam sebelum ke sini itu banyak yang minta tolong. Jadi jangan sampai ada yang kesurupan segala macam," ungkapnya.

Dan kali ini Rara mengaku dimintai tolong oleh pihak kepolisian.

"Nah Rara juga dimintai tolong tapi waktu itu Rara belum bisa nyampai ke Subang, jarak jauh," ungkap Rara.

Baca Juga: Misteri Golok Kasus Pembunuhan Subang Belum Terpecahkan, Mbak Rara Pawang Hujan Langsung Dipanggil ke TKP, Ini Misinya

Rara juga mengatakan jika sebenarnya kedatangan Rara ke olah TKP itu didasari atas inisiatif sendiri.

"Saya datang ke TKP beberapa kali atas inisiatif sendiri, karena ikut prihatin atas kasus ini yang sudah 2 tahun baru terungkap," jelasnya.

Keluarga Histeris Saksikan Olah TKP

Keluarga Tuti Suhartini tampak ikut menyaksikan proses olah TKP tersebut.

Bahkan dua kakak kandung Tuti, Lilis Sulastri dan Yeti tiba-tiba saja histeris tanpa sebab.

Lilis dan Yeti pun berteriak sambil menyebut nama tersangka Yosef.

"Yosef, Yosef, kamu jahat. Tega kamu sama anak dan istrimu sendiri," teriaknya.

Bahkan keduanya pun tampak ditenangkan dan diamankan polisi.

Mereka diajak ke area rumah korban untuk duduk di garasi.

Sarung Golok Ditemukan

Baca Juga: Klaim Komunikasi dengan Arwah Tuti dan Amalia Setahun Lalu, Mbak Rara Pawang Hujan Kini ke TKP Subang: Seperti Penerawangan Saya

Yosep tersangka pembunuh di Subang Jawa Barat makin terpojok, sarung golok yang digunakan untuk mengabisi nyawa Tuti dan Amalia ditemukan polisi.

Kepala Direktorat Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Jabar Kombes Surawan memastikan hasil olah TKP Ulang kasus pembunuhan ibu dan anak di subang tepatnya di Jalancagak, Kabupaten Subang sudah sesuai fakta yang diungkapkan oleh salah satu tersangka.

"Alhamdulillah, berdasarkan hasil olah TKP dari Inafis Polda Jabar dan Puslabfor Mabes Polri telah sesuai dengan keterangan tersangka Muhamad Ramdanu," ujar Kombes Surawan, kepada awak media usai Olah TKP Ulang Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Jalancagak. Selasa, (24/10/2023)

Olah TKP Ulang sendiri tadi pihak Inafis dan Puslabfor serta tim indentifikasi melakukan olah TKP mulai dari halaman rumah TKP hingga ke belakang.

"Tadi olah TKP Ulang sudah kita susuri semua dari depan, dalam TKP hingga belakang TKP. Bahkan kita juga sempat menggali tempat sampah di belakang TKP untuk mencari barang bukti," tuturnya

"Dalam olah TKP Ulang ini ada beberapa barang bukti yang tim Inafis dan Puslabfor amankan.

Di antaranya sarung atau serangka golok yang ditemukan di lokasi tempat pembuangan sampah," imbuhnya

Selain menggali tempat pembuangan sampah, polisi juga menyusuri kawasan belakang TKP hingga perkebunan kacang panjang.

"Kita tadi juga mengerahkan Puluhan anggota termasuk Tim Jibom untuk membantu mencari golong dengan menggunakan metal detektor. Namun golok belum berhasil ditemukan," tandasnya

Curhat Yosep Sebelum Bunuh Tuti dan Amalia

Baca Juga: Masih Ingat Mbak Rara? Dulu Laris Manis Jadi Pawang Hujan, Begini Kabarnya Ketika Cuaca di Indonesia Sedang Panas-panasnya

Ternyata tersangka Yosep sempat curhat mengenai kondisi rumah tangganya kepada M Ramdanu alias Danu sebelum membunuh istrinya, Tuti Suhartini dan anaknya Amalia Mustika Ratu, pada Agustus 2021 silam.

Yosep disebut kecewa dengan perlakuan istri dan anaknya tersebut.

Curhat Yosep tersebut disampaikan kepada Danu di sebuah warung pecel lele.

Salah satu kuasa hukum Danu, Ahid Syaroni, mengatakan hal itu berdasarkan pengakuan kliennya.

Menurut Ahid, curhatan Yosep tersebut disampaikan kepada Danu sebelum menuju ke tempat kejadian perkara atau TKP yang merupakan rumah korban.

Ahid membeberakan kekecewaan Yosep tersebut yakni karena sudah tidak lagi memegang atau menguasai yayasan yang dimilikinya.

Selain itu, kata Ahid, Danu mengaku bahwa Yosef juga sempat bercerita kalau dirinya sudah dijatah mengenai uang oleh kedua korban.

Karena sebab itulah, Yosep kemudian meminta bantuan kliennya Danu untuk turut serta memberi pelajaran kepada istri dan anaknya tersebut.

"Danu tidak berpikiran bahwa pelajaran yang dimaksud adalah sejauh itu (membunuh korban)," kata Ahid Syaroni dikutip dari Tribunnews.com, Minggu (22/10/2023).

Ahid menambahkan, sesampainya di TKP, Danu mengaku mendengar sekaligus menyaksikan korban Amalia dianiaya sebelum akhirnya tewas.

Baca Juga: Mbak Rara Pamer Honor Jadi Pawang Hujan yang Capai Rp 1 Miliar dalam Satu Proyek, sang Cenayang Sampai Punya Asisten dan Team Work!

Saat itu, Danu diminta oleh Yosep untuk menunggu di luar rumah korban.

Ketika mendengar teriakan, ia sempat menghampiri sumber suara untuk melihat apa yang terjadi.

Setelah dibunuh, kata Ahid, kliennya Danu melihat kedua mayat korban sempat dibersihkan di kamar mandi seebelum dipindahkan ke mobil Toyota Alphard.

Bahkan, Ahid menyebut, kliennya mengaku sempat ikut mengangkat jasad Tuti ke dalam mobil. Sementara jasad Amel diangkat sendiri oleh Yosep.

Selain Yosep dan Danu, polisi juga sudah menetapkan tiga orang lainnya sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat, ini.

Mereka adalah Mimin Mintarsih yang merupakan istri kedua Yosep. Kemudian, Arighi Reksa Pratama dan Abi yang merupakan anak dari Mimin.

Artikel ini telah tayang di Tribuntrends.com dengan judul 'Aku Prihatin' Alasan Rara Pawang Hujan Datang Saat Olah TKP Pembunuhan di Subang, Inisiatif Sendiri

(*)