Find Us On Social Media :

Penilaian Kesehatan Hati yang Lebih Mudah dan Tidak Menyakitkan: Mengenal Lebih Dekat Elastografi Hati

By Dianita Anggraeni, Kamis, 26 Oktober 2023 | 18:57 WIB

Organ hati manusia punya fungsi penting yang unik untuk tubuh.

Hasil pemeriksaan dapat membantu dokter dalam mendiagnosis, menentukan tingkat keparahan penyakit hati, merencanakan perawatan, serta memantau perkembangan pasien selama pengobatan.

Baca Juga: Habiskan Waktu dengan Buah Hati, Begini Pesan Khusus Ammar Zoni ke sang Putri, Minta Hati-hati dengan Sosok Ini!

Pola Hidup untuk Mencegah Perlemakan Hati

Berikut merupakan beberapa tips yang dibagikan oleh dr. Saut sebelum mengakhiri sesi wawancara terkait dengan apa yang bisa kita upayakan agar meminimalisir terkena penyakit perlemakan hati:

1. Pertahankan berat badan yang sehat: Jika kelebihan berat badan atau obesitas, penurunan berat badan secara bertahap dengan mengombinasikan diet sehat dan olahraga dapat membantu mengurangi penumpukan lemak di hati.

2. Olahraga teratur: Menjalani kegiatan fisik secara teratur dapat membantu meningkatkan sensitivitas insulin dan mengurangi lemak di hati.

3. Pola makan sehat: Fokus pada makanan yang seimbang dengan menghindari makanan yang tinggi lemak jenuh, gula tambahan, dan garam berlebih. 

Baca Juga: Reaksi El Rumi Saat Ditanya Soal Fuji Disorot, Pakar Mikro Ekspresi Lihat Gelagat Anak Ahmad Dhani yang Tak Biasa: Ada Sesuatu

Makanan yang tinggi serat, seperti buah-bahan, sayuran, dan biji-bijian, dapat membantu memperbaiki metabolisme tubuh.

4. Mengelola resistensi insulin: Penting untuk mengontrol kadar gula darah dengan mengikuti diet rendah karbohidrat dan menjaga pola makan seimbang. 

5. Konsumsi alkohol secara bertanggung jawab: Pengurangan atau menghindari konsumsi alkohol secara keseluruhan akan membantu menjaga kesehatan hati.

“Kasus perlemakan hati akibat gangguan metabolik di Indonesia mengalami peningkatan yang signifikan dalam dekade akhir. Faktor-faktor seperti perubahan gaya hidup, pola makan yang tidak sehat, tingginya insidensi obesitas dan diabetes telah berkontribusi terhadap peningkatan kasus perlemakan hati di Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia menderita atau berisiko terserang penyakit hati akibat gangguan metabolik,” pungkas dr. Saut.

(*)