Find Us On Social Media :

Pelawak Eko Londo Alami Gegar Otak Berat Usai Alami Penurunan Kesadaran hingga Nyaris Koma Akibat Kecelakaan Tragis

By Grid., Jumat, 3 November 2023 | 18:49 WIB

Pelawak Surabaya, Eko Londo (kanan) saat bersama sahabatnya, Cak Suro (Dokumen: Cak Suro via Kompas.com)

Grid.ID - Seperti diketahui, beberapa waktu lalu pelawak asal Surabaya, Eko Kurniawan Untoro (66) alias Eko Londo mengalami kecelakaan di Jalan dr Soetomo, tepatnya pada Kamis (26/10/2023).

Karena kecelakaan yang menimpa Eko Londo cukup parah, sang pelawak diketahui sempat tak sadarkan diri dan menerima perawatan di ruang ICU.

Menurut dokter bedah saraf, dr Pandu Wicaksono, saat tiba di rumah sakit Eko Londo dalam keadaan luka berat. Bahkan, kesadarannya menurun hingga hampir mendekati koma.

"Pasien datang dengan kesadaran sangat turun. Masuk kategori gegar otak berat. Kondisi kesadaran rendah, hampir mendekati koma," kata Pandu, di RSUD dr. Soetomo, Jumat (3/11/2023).

Lalu, perawat langsung berusaha menstabilkan pernapasan dan detak jantung Eko Londo.

Setelah membaik, tim medis baru melakukan pemeriksaan laboratorium, rontgen dan CT scan.

"Kemungkinan kerusakan bukan hanya pendarahan tapi sampai ke dalam sel-selnya, karena saking hebatnya benturan, bisa putus atau terpelintir. Itu yang memengaruhi kesadaran dan respons dari luar," jelasnya.

Selain itu, Eko Londo juga mengalami patah tulang di bagian dada, hal itu berdampak pada paru-parunya.

Tim medis memberikan obat dan oksigen, karena di area itu terus mengeluarkan darah.

"Ada pemeriksaan leher, sedikit kecurigaan pergeseran leher tapi sementara masih observasi. Saat ini fokus memperbaiki kondisi saraf dan organ lainnya, belum ada (tindakan) operasi," ucapnya.

Sementara itu, dokter pananggung jawab pelayanan (DPJP) ICU RSUD dr Soetomo, Dr dr Maulydia mengatakan, Eko Londo hari pertama di ICU memakai ventilator untuk membantu pernapasan.

"Perawatan selama ini obat-obatan yang dimasukkan, cairan dan nutrisi. Parameter hari ini membaik, oksigen awalnya 100 persen (yang diberikan), turun 80 persen, sekarang 40 persen," kata Mauly.