Find Us On Social Media :

Detik-detik Petugas Berhasil Selamatkan Nyawa Wanita yang Bunuh Diri di Tengah Rel Kereta Api Pemalang, Aksi Heroiknya Diacungi Jempol

By Nindya Galuh Aprillia, Sabtu, 18 November 2023 | 08:35 WIB

Detik-detik Petugas Berhasil Selamatkan Nyawa Wanita yang Bunuh Diri di Tengah Rel Kereta Api Pemalang

Dalam perspektif psikologis, bunuh diri seringkali terkait dengan berbagai faktor seperti masalah mental, tekanan emosional, perasaan putus asa, atau ketidakmampuan mengatasi konflik internal.

Psikolog biasanya bekerja untuk memahami dan mengatasi penyebab-penyebab ini melalui terapi dan dukungan psikologis.

Penting untuk mencari bantuan profesional jika ada tanda-tanda depresi atau kecemasan yang dapat berkontribusi pada pemikiran bunuh diri.

Kronologi Kejadian

Melansir Kompas.com, polisi dan KAI Kapolres Pemalang AKBP Yovan Fatika Handhiska Aprilaya mengkonfirmasi adanya percobaan bunuh diri yang dilakukan seorang perempuan.

Ia menuturkan kejadian tersebut terjadi pada Rabu, (15/11/2023), sekitar pukul 22.10 WIB.

Aksi percobaan bunuh diri tersebut dilakukan di palang pintu Penjaga Jalan Lintasan (PJL) 148, Widodaren Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah.

"Identitas yang melakukan percobaan bunuh diri W, 25 tahun, warga Petarukan, Kabupaten Pemalang," ujarnya dikutip Grid.ID dari Kompas.com, Sabtu (18/11/2023).

Menurut Yovan kejadian ini bermula saat petugas sedang berjaga di palang pintu PJL 148 Widodaren.

Baca Juga: Innalillahi, Suami Istri di Klaten Tewas Berpelukan Usai Minum Teh Maut, Sang Anak Menangis Pilu, Terungkap Motif Bunuh Diri

"Tiba-tiba ada seorang perempuan memarkirkan sepeda motor di tengah perlintasan kereta api lajur sebelah selatan," ujarnya.

Perempuan tersebut terlihat berjalan ke arah barat di tengah rel yang saat itu ada kereta api Jayabaya.

Kemudian petugas jaga lintasan meminggirkan sepeda motor dan menyelamatkan perempuan tersebut ke dalam pos penjagaan palang pintu PJL 148 Widodaren.

"Selanjutnya petugas menghubungi perangkat desa widodaren, hingga akhirnya perempuan tersebut dibawa pulang oleh suami dan perangkat desa," tandas Yovan.

(*)