Find Us On Social Media :

Terkuak Sosok Bidan yang Urus Bayi Prematur dan Dijadikan Konten Foto New Born, Ternyata Istri Bos Klinik Tasikmalaya

By Nindya Galuh Aprillia, Rabu, 22 November 2023 | 05:25 WIB

Terkuak Sosok Bidan yang Jadikan Bayi Prematur Konten Foto Newborn Lalu Meninggal

Grid.ID - Kasus meninggalnya bayi prematur di Tasikmalaya, Jawa Barat kini tengah jadi perhatian publik.

Bayi seberat 1,5 kilogram tersebut diduga meninggal usai dijadikan konten foto newborn oleh oknum bidan.

Bukan hanya itu, bayi mungil tak berdosa tersebut juga diduga mengalami malpraktik hingga akhirnya meregang nyawa.

Sosok bidan yang menangani bayi prematur tersebut pun kini mulai dicari publik.

Rupanya ia bukanlah sosok sembarangan.

Siapakah sosok bidan yang kini tengah jadi perbincangan tersebut?

Dan bagaimana pula kronologi meninggalnya bayi prematur di Tasikmalaya ini?

Melansir Tribun Bogor, seorang bayi dari pasangan Erlangga Surya Pamungkas dan Nisa Armila dikabarkan meninggal dunia setelah dijadikan konten foto newborn oleh pihak Klinik Alifa, Kecamatan Bungursari, Kota Tasikmalaya.

Menurut penuturan Erlangga, selama istrinya hamil memang rutin check up kandungan di klinik tersebut.

"Istri saya sudah sering kontrol ke klinik tersebut di tangani oleh Bidan Dwi, dan bidan pun menyatakan bahwa kondisi kehamilan istri saya dalam keadaan normal dan baik-baik saja," kata Erlangga.

Baca Juga: Geger Saking Langkanya! Wanita Ini Ngaku Punya 2 Rahim dan Sedang Mengandung Bayi: Saat USG Kami Terkesima

Ya semasa hamil, Nisa Armila memang kerap ditangani Bidan Dwi.

"Bidan menyatakan kondisi kehamilan istri dalam keadaan normal dan baik-baik saja," kata Erlangga.

Mereka mengaku mendatangi Klinik Alifa pukul 16.00 WIB, namun sampai 22.00 WIB Nisa justru tak mendapat penanganan maksimal dari perawat.

Menurut Erlangga, istrinya juga sama sekali tak diberi edukasi terkait proses persalinan.

Padahal saat itu sang istri sudah mengerang kesakitan, bahkan sudah mengeluarkan air ketuban dan darah saat buang air kecil.

"Saat proses melahirkan, bidan tidak berhenti main handphone. Dan lebih parahnya bida jaga malah menjadikan istri saya bahan praktik mahasiswa," ujarnya.

Erlangga mengungkap bidan yang menangani proses persalinan istrinya adalah Bidan Dwi Yunita.

Kejadian ini juga dibagikan oleh akun Instagram @nadiaanastasyasilvera pada Sabtu, (11/11/2023) hingga akhirnya viral.

Dalam akun tersebut diceritakan bahwa setelah lahir, bayi prematur itu diduga tidak rawat sesuai prosedur, ia hanya diselimuti dengan kain tebal.

Padahal seharusnya bayi prematur dirawat dalam keadaan telanjang di inkubator.

Baca Juga: Innalillahi, Bayi Prematur di Tasikmalaya Meninggal, Diduga Pihak Klinik Lakukan Sesi Foto Tanpa Izin hingga Kelalaian Lainnya

Hal inilah yang mendasari pihak keluarga mencurigai adanya dugaan malpraktik yang dilakukan oleh pihak klinik.

Siapa sosok Bidan Dwi Yunita?

Melansir Tribun Style, bidan Dwi Yunita Lestari merupakan istri dari Andi Irawan, sang Direktur Klinik Alifa.

Sikap bidan Dwi sendiri menjadi bulan-bulanan kakak Erlangga, pemilik akun Instagram @nadiaanastasyasilvera.

"Kalah sieun, asaan kan judes. (Malah takut, kayaknya waktu itu judes)," kata Nadia Anastasya Silvera di depan Andi Irawan dan Bidan Dwi.

"Sakit hati Demi Allah," teriak Nadia dalam video.

Meski pihak pasien emosi, Bidan Dwi dan suaminya terlihat tetap santai duduk berdampingan.

Bidan Dwi juga diduga bersembunyi ketika diminta konfirmasi usai bayi Erlangga meninggal dunia.

"1,5 jam kakak saya nunggu Bidan Dwi. kemudian tiba-tiba sudah ada di ruangan, padahal selama kakak saya di sana nunggu di pintu masuk tidak ada bidan Dwi masuk ke pintu depan. Berarti selama 1,5 jam tadi Bidan Dwi sembunyi tidak mau keluar dan menemui kakak saya," kata Erlangga.

"Bidan Dwi Yunita yang attitudenya sangat buruk, bersikap tidak ramah dan jutek," lanjut Erlangga.

Baca Juga: Innalillahi, Begini Kondisi Melissa Joudah Bayi Asal Gaza yang Kehilangan 60 Anggota Keluarganya

Tak hanya itu, bayi tersebut juga dijadikan sebagai konten foto newborn oleh pihak Klinik Alifa tanpa izin dari orang tuanya.

"Bayi adik saya memiliki berat badan sekitar 1,5 kilogram saat lahir. Namun, bayi itu hanya dimasukkan ke dalam inkubator selama beberapa jam pada Selasa (14/11/2023) pagi."

"Ibu dan bayi disuruh pulang oleh pihak klinik lantaran dinyatakan sudah sehat tanpa harus melakukan penanganan lanjutan," ujar Nadia.

Dinkes Tasikmalaya Ambil Tindakan

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tasikmalaya telah membentuk Tim Audit Maternal Perinatal (AMP) atau tim pemeriksaan kematian pada bayi buntut laporan keluarga pasien terhadap salah satu klinik yang terjadi Kamis (16/11/2023) lalu.

Kadinkes Kota Tasikmalaya, dr Uus Supangat menyebut bahwa pihaknya kini sedang berproses menelusuri kasus tersebut.

“Hari ini tim sedang mengunjungi klinik tersebut. Nanti juga tim akan mengunjungi pihak keluarga pasien."

"Saat ini sedang berproses,” jelas Uus dikutip Grid.ID dari TribunPriangan.com, Selasa (21/11/2023).

“Tentu saja kami tidak bisa sembarangan, karena ini menyangkut juga data-data pasien yang tidak boleh sembarangan dibuka, harus sesuai izin pasiennya misalnya,” tutur Uus.

(*)