Find Us On Social Media :

Bayi Prematur Dijadikan Konten hingga Tali Pusar Dibentuk Jadi Love, Pihak Klinik Alifa Menyangkal Pelayanan Buruk: Kami Sudah Menjalankan SOP

By Ines Noviadzani, Senin, 27 November 2023 | 17:37 WIB

Klinik Alifa dilaporkan lantaran diduga berikan pelayanan buruk kepada bayi yang baru lahir

Laporan Wartawan Grid.ID, Ines Noviadzani

Grid.ID - Klinik Alifa di Tasikmalaya menjadi sorotan usai diduga berikan pelayanan buruk hingga menjadikan bayi prematur yang baru lahir sebagai konten.

Melansir dari Tribun Trends (27/11/2023), orang tua korban yang bayinya dijadikan konten merasa kesal dengan Klinik Alifa.

Meninggalnya sang bayi usai satu hari dilahirkan di klinik yang bersangkutan ternyata sebelumnya dibuat menjadi konten tanpa izin dari orang tuanya.

Orang tua si bayi yaitu Nisa Armila dan Erlang Surya Pamungkas lantas memviralkan kasus yang menimpa anaknya tersebut.

Terutama sang kakak kandung ayah si bayi, Nadia Anastasya yang tak terima dengan kematian keponakannya.

Nadia lantas memberikan keterangan bahwa keponakannya saat itu dijadikan konten promosi klinik dan divideokan oleh para bidan di klinik tersebut yang sedang bertugas.

Tak hanya itu, yang paling membuatnya murka ialah saat sang bayi yang tak memakai baju dan terlihat kedinginan itu tali pusarnya dibentuk menjadi 'love' oleh si bidan.

Diduga saat itu tali pusar si bayi belum terlepas dari plasentanya.

Lantaran tak terima sang keponakan diperlakukan seperti itu, pihaknya dan orang tua si bayi langsung melaporkan pihak Klinik Alifa ke Polres Tasikmalaya Kota.

Baca Juga: Terkuak Sosok Bidan yang Urus Bayi Prematur dan Dijadikan Konten Foto New Born, Ternyata Istri Bos Klinik Tasikmalaya

Setelah beritanya viral, pihak klinik tampak beberapa kali mendatangi rumah Nadia untuk berdamai.

"Saya kan tegas ke pihak klinik, ada apa kok bolak-balik terus maksudnya. Saya tanya 'bapak mau damai?'. Iya dia (pihak klinik) mau minta damai istilah katanya. Minta di-stop pemberitaan," ujar Nadia.

Pihaknya juga diminta untuk tak lagi memviralkan Klinik Alifa.

Namun dikatakan Nadia bahwa ia tak dapat mengontrol pemberitaan yang muncul di sosial media maupun televisi.

"Kalau untuk pemberitaan kan saya nggak bisa kontrol. Ya pihak klinik sudah menyatakan memang dia salah, anak (buahnya) salah, tentang SOP katanya. Dia minta damai," terangnya.

Menanggapi laporan yang diberikan oleh Nadia, pihak klinik justrru membantah adanya pelayanan buruk yang diberikan kepada si bayi.

Melansir dari Kompas.com (25/11/2023), pemilik Klinik Alifa, Andi Irawan mengatakan bahwa pihaknya telah menjalankan prosedur sesuai dengan SOP.

"Sebetulnya kami sudah menjalankan SOP dengan menerima pasien, kemudian juga melayaninya. Alhamdulillah juga (melahirkan) selamat di sini," ujar Andi.

Pihaknya mengatakan bahwa pada saat pulang dari Klinik Alifa, bayi tersebut dinyatakan sehat meskipun berat badannya hanya 1,7 kg.

Baca Juga: Innalillahi, Bayi Prematur di Tasikmalaya Meninggal, Diduga Pihak Klinik Lakukan Sesi Foto Tanpa Izin hingga Kelalaian Lainnya

Sang pemilik juga mengatakan bahwa dirinya telah berkonsultasi dengan pihak dokter yang berada di salah satu rumah sakit terkait penanganan bayi tersebut.

"Walaupun berat badan rendah, ini bayinya kategorinya sehat, alhamdulillah. Bersyukur kami bisa menolong dengan sehat dan selamat," paparnya.

Andi juga menambahkan bahwa sang bayi meninggal bukan di kliniknya, melainkan di rumah yang pihaknya tidak tahu kejadian di rumah dengan pasti.

"Itu posisinya, bayinya meninggal bukan di (klinik) kami, melainkan di rumah pasien 12 jam setelah dilahirkan. Nah, setelah 12 jam di rumah, itu bayinya ternyata meninggal dan kami tidak tahu kejadian di rumah seperti apa. Apakah ada kendala? Apakah ada permasalahan di rumah? Kami tidak tahu," tambahnya.

(*)