Laporan Wartawan Grid.ID, Ines Noviadzani
Grid.ID - Mandala Shoji dan sang istri resmi layangkan gugatan kepada hotel di Pontianak yang telah mengusirnya beberapa waktu lalu.
Diketahui beberapa waktu lalu Mandala Shoji dan sang istri mengalami kejadian tak menyenangkan saat menginap di sebuah hotel di Pontianak.
Dilansir dari Kompas.com, Mandala Shoji saat itu mendapat job MC di acara yang digelar di ballroom hotel.
Ia pun mengaku telah melakukan booking di hotel itu selama tiga hari lamanya.
"Kita diundang untuk bantuin nge-MC. Kita nginep di hotel kurang lebih tiga hari," ujarnya.
Namun tanpa sepengetahuannya, tiba-tiba barang-barang yang ada di kamarnya dikeluarkan tanpa izin.
Hal itu sontak membuat Mandala dan istrinya meradang.
"Waktu nge-MC di hari pertama, tiba-tiba pas saya ke bawah ke kamar, mau ambil jaket, saya minta kunci kamar, dibilang kamar 541 sudah check out, saya kaget," ucap Mandala.
Ia pun sangat menyayangkan peristiwa yang menimpanya hari itu.
Terlebih barang-barangnya yang lain, termasuk pakaian yang sifatnya privasi, sudah ada di lobi hotel.
"Baju saya di situ, ada tas, dompet, ada uang, ATM, credit card dan sebagainya, semua di situ, ada perhiasan istri saya juga, dipindahkan begitu kan kaget," terangnya.
Melansir dari Tribun Seleb, pihak Mandala mengaku telah melakukan somasi namun tak mendapat respons dari pihak hotel.
"Jadi kemarin kita sempet rundingan juga sama keluarga ya, kan sama tim pengacara juga, akhirnya kita memutuskan kemarin somasi ya," paparnya.
"Dan somasi ternyata tidak sama sekali, tidak ada tanggapan, tidak ada respons ya kan, eh permintaan maaf pun nggak ya," sambungnya.
Ia pun menganggap hal tersebut termasuk ke dalam pelecehan hak konsumen.
Hingga akhirnya ia sepakat untuk mengajukan gugatan kepada pihak hotel tersebut.
"Ya itu makanya kami sepakat untuk melayangkan gugatan ya, karena somasi masih nggak ditandemin memang harus ada gugatan," tegas Mandala.
Hal senada pun diungkapkan oleh sang istri, Marindha Denova Safriana.
"Iya, jadi kita lanjutkan karena sepertinya mereka tidak merasa bersalah ya, sudah menzolimi konsumen tapi kok nggak merasa bersalah, itu kan keterlaluan ya," ujar Marindha.
(*)