Find Us On Social Media :

Innalillahi, Raja Charles III Idap Kanker, Ketahuan saat Operasi Pembesaran Prostat, Harus Mundur Sementara dari Tugas Kerajaan?

By Fidiah Nuzul Aini, Selasa, 6 Februari 2024 | 15:31 WIB

Innalillahi, Raja Charles III Idap Kanker, Ketahuan saat Operasi Pembesaran Prostat, Harus Mundur Sementara dari Tugas Kerajaan?

Laporan Wartawan Grid.ID, Fidiah Nuzul Aini

Grid.ID - Raja Charles III kini mengidap kanker.

Kanker yang diidap Raja Charles III ketahuan saat operasi pembesaran prostat.

Apa Raja Charles III kini harus mundur sementara dari tugas kerajaan?

Kabar mengejutkan datang dari Kerajaan Inggris.

Bagaimana tidak, Raja Charles III dikabarkan idap kanker saat jalani operasi pembesaran prostat.

Sebelumnya, Raja Charles III jalani operasi pembesaran prostat di rumah sakit London.

Melansir dari Kompas.com, Raja yang berumur 75 tahun itu saat ini sedang menjalani perawatan rutin di Klinik London sejak Jumat (26/1/2024).

"Raja pagi ini dirawat di rumah sakit London untuk perawatan terjadwal," ucap pihak istana.

Raja Charles III sendiri memilih untuk mengungkapkan prosedur medisnya tersebut untuk mendorong pria lain agar segera melakukan pemeriksaan prostat mereka demi kesehatan.

Namun usai jalani operasi pembesaran prostat, Raja Charles III malah derita penyakit lain.

Suami Camilla Parker Bowles itu dikabarkan idap penyakit kanker.

Baca Juga: Susul Kate Middleton yang Baru Saja Dioperasi, Raja Charles III Gantian Jalani Operasi Pembengkakan Prostat

Melansir dari eonline.com, Raja Charles III sedang berjuang melawan tantangan kesehatan.

Dalam sebuah pengumuman yang dibagikan pada 5 Februari, Istana Buckingham mengumumkan bahwa raja telah didiagnosis mengalami kanker.

"Selama prosedur rumah sakit baru-baru ini untuk pembesaran prostat jinak, ada masalah terpisah yang menjadi perhatian," demikian bunyi pernyataan tersebut.

"Tes diagnostik selanjutnya telah mengidentifikasi suatu bentuk kanker. Yang Mulia hari ini telah memulai jadwal perawatan rutin, di mana beliau telah disarankan oleh dokter untuk menunda tugas-tugas yang berhubungan dengan publik."

Meskipun demikian, Charles tidak sepenuhnya menarik diri dari kewajibannya sebagai Raja, dan Ratu Camilla akan melanjutkan tugas-tugasnya.

Pihak Istana memberi tahu NBC News bahwa Charles tidak mengidap kanker prostat.

"Selama periode ini, Yang Mulia akan terus menjalankan urusan kenegaraan dan dokumen resmi seperti biasa," lanjut pihak Istana.

"Raja berterima kasih kepada tim medisnya atas intervensi cepat mereka, yang dimungkinkan berkat prosedur rumah sakit baru-baru ini. Beliau tetap bersikap positif terhadap perawatannya dan berharap dapat kembali ke tugas publik sesegera mungkin."

"Yang Mulia telah memilih untuk membagikan diagnosisnya untuk mencegah spekulasi,"

"Pernyataan itu menyimpulkan, dan dengan harapan hal itu dapat membantu pemahaman publik untuk semua orang di seluruh dunia yang terkena kanker."

Baca Juga: ANGGUNNYA Ratu Thailand Saat Hadiri Penobatan Raja Charles III di Inggris, Tampil Elegan Berbalut Kostum Tradisional

Kabar tentang tantangan kesehatan yang sedang dihadapi oleh Charles muncul hanya beberapa jam setelah raja muncul untuk pertama kalinya setelah meninggalkan Klinik London, di mana dia menghabiskan beberapa hari untuk pemulihan dari prosedur perbaikan pada prostatnya.

Dengan Camilla mendampinginya, pasangan kerajaan menyapa para pendukung mereka saat menghadiri ibadah di Gereja St Mary Magdalene di Sandringham Estate pada tanggal 4 Februari.

Ketika Raja Charles III berada di rumah sakit untuk menjalani prosedur pembesaran prostat jinak, anggota keluarga kerajaan ini didiagnosis menderita kanker.

"Yang Mulia hari ini telah memulai jadwal perawatan rutin, di mana beliau telah disarankan oleh dokter untuk menunda tugas-tugas yang berhubungan dengan publik," kata Istana Buckingham pada 5 Februari.

"Selama periode ini, Yang Mulia akan terus menjalankan urusan kenegaraan dan dokumen resmi seperti biasa."

Raja berterima kasih kepada tim medisnya atas intervensi cepat mereka, yang dimungkinkan berkat prosedur rumah sakit baru-baru ini.

Beliau tetap bersikap positif terhadap perawatannya dan berharap dapat kembali menjalankan tugas publik sesegera mungkin."

(*)