Saat ini empat orang pelaku pengeroyokan telah diamankan polisi.
"Empat orang kita tetapkan sebagai tersangka dan kita laksanakan penahanan lebih lanjut," ujar Bramastyo.
Ibu korban pun menangis histeris tak percaya sang anak meninggal dalam kondisi tak wajar.
Awalnya, ibu korban yang bernama Suyanti tidak diperbolehkan untuk melihat kondisi jasad anaknya lantaran pihak pesantren berdalih sudah disucikan.
Namun ia akhirnya tetap melihat jasad sang anak dan mengetahui fakta kondisi anaknya meninggal tak wajar.
"Keadaan anak saya itu darah udah netes-netes sampai di pintu. Katanya dibilang 'jangan dibuka, sudah disucikan, sudah dimandikan, disholatkan'," ujar Suyanti.
"Saya ingin mencium anak saya, ternyata mukanya udah hancur, matanya udah bengkak, ini (leher) seperti berlubang, sekujur tubuhnya dan paha banyak sundutan rokok, tangannya lebam-lebam," tambahnya.
Lantaran tak terima dengan kondisi jasad anaknya, Suyanti pun melaporkan ke polisi.
Terlebih pihak pengurus menyebut korban tewas karena jatuh dari kamar mandi.
Kini kasus dalam proses penyidikan oleh kepolisian.
Keempat tersangka pun telah diamankan untuk dimintai keterangan lebih lanjut.
(*)