Grid.ID - Hubungan Nagita Slavina dengan ayah kandungnya, yakni Gideon Tengker mendadak kembali jadi sorotan.
Ya, hal ini usai Gideon Tengker diketahui kembali koar-koar bahkan ingin mempolisikan Nagita Slavina dan sang ibu, yakni Rieta Amalia.
Sontak saja, hal ini membuat syok banyak orang.
Melansir dari postingan salah satu akun gosip yang diunggah Selasa 20 Februari 2024, Gideon Tengker yang ditemani pengacaranya mengaku apa yang dilakukannya ini demi memperoleh keadilan.
Gideon Tengker bahkan yakin apa yang dilakukannya sudah benar.
"Kalau saya berada di pihak yang salah tentu saya (tidak) lapor dulu.
Saya merasa berada di pihak yang benar.
Kebenaran harus dibela dong," ungkap mertua dari Raffi Ahmad itu.
Lebih lanjut, Gideon bahkan tak masalah apabila Rieta Amalia, Nagita Slavina, dan Caca Tengker dipenjara.
"Ya sampai situ (dipenjarakan) dulu deh," imbuhnya.
Sementara itu, baru-baru ini juga kembali viral video Nagita Slavina yang menyiratkan soal hubungannya dengan sang ayah.
Video tersebut viral usai diunggah salah satu akun gosip di Instagram, Sabtu (24/2/2024).
Dimana pada kesempatan itu, Nagita memang mengaku memang tak dekat dengan Gideon Tengker sedari kecil.
"Karena gue gak deket sama bokap gue," ucap Nagita Slavina sembari berlinang air mata.
"Ya gak deket, kan nyokap bokap gue itu pisahnya udah sejak kecil," imbuhnya.
Meski begitu, Nagita Slavina mengaku tak merasa menjadi anak broken home meski orang tunya berpisah.
"Banyak yang orang bilang kalau ibu bapaknya pisah anak akan broken home," ungkap Nagita Slavina.
"Tapi gue gak merasakan itu karena gue merasa kasih sayang dari nyokap gue itu utuh," imbuhnya.
Sebelumnya Gideon sudah melaporkan Rieta Amalia dan 2 anaknya itu ke Polda Metro Jaya pada 24 Januari 2024 lalu.
Laporan tersebut rupanya dipicu adanya dugaan pembuatan surat sakti.
Yang membuat Gideon Tengker dan Rieta Amalia bercerai secara verstek.
Selain itu, pada awal Juni 2023 silam, Gideon Tengker juga sempat menggugat Rieta atas harta bersama yang diperoleh selama pernikahan.
Yakni mencapai Rp 300 miliar.
(*)