Find Us On Social Media :

Astaghfirullah, Ibu Bunuh Anak di Bekasi Kerap Berhalusinasi Sebagai Nabi, Anggap Anaknya Dajal yang Harus Dihabisi

By Ines Noviadzani, Sabtu, 16 Maret 2024 | 17:29 WIB

Ibu muda yang bunuh anaknya di Bekasi kerap berhalusinasi.

Laporan Wartawan Grid.ID, Ines Noviadzani

Grid.ID - Belakangan beredar kasus viral mengenai seorang ibu yang bunuh anaknya di Bekasi.

Ternyata pelaku kerap berhalusinasi dan menganggap sang anak sebagai dajal.

Dilansir dari Kompas.com, gelagat aneh pelaku diketahui oleh suaminya.

Pelaku berinisial SNF (26) mengungkapkan bisikan gaib kepada sang suami.

"Ya tetap bisikan-bisikan gaib, dia (tersangka) bilang (kepada suaminya) bentar lagi kiamat, seperti itu," ujar Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota, AKBP Muhammad Firdaus.

Gelagat aneh pelaku diketahui suaminya sejak dua bulan sebelum insiden pembunuhan terjadi.

Sang suami tak mengetahui istrinya mengidap skizofrenia.

"Itu dia, tidak ada rencana si suami untuk bawa ke psikolog atau psikiater terhadap perilaku aneh si istrinya. Dia enggak menyangka," ujar Firdaus.

Sementara dilansir dari Tribun Trends, halusinasi pelaku sudah pada tahap yang parah.

SNF menganggap dirinya sebagai seorang nabi.

Baca Juga: Turut Saksikan sang Kakak Dihabisi Ibunya, Anak Kedua Pelaku Langsung Dikembalikan ke Ayahnya, Didampingi 3 Psikolog

Sementara ia juga menganggap korban (anaknya) sebagai jelmaan dajal.

Hal itu yang membuat SNF tega menghabisi nyawa anaknya menggunakan pisau.

"Hasil dari pemeriksaan seperti itu, itu salah satu keanehan yang juga disampaikan oleh suami pelaku," jelas Firdaus.

Berdasarkan keterangan dari suami pelaku, SNF kerap berhalusinasi akan segera datang kiamat.

"Iya seperti itu (mengaku nabi dan anak dianggap dajal), makanya inilah keanehan-keanehan, suaminya juga mengatakan seperti itu dalam 2 bulan terakhir," jelas Firdaus.

Saat ini tersangka SNF masih dalam perawatan di RS Polri Kramat Jati Jakarta.

Pelaku sempat dirawat di IGD lantaran terus menerus menyakiti dirinya saat berada di dalam sel.

SNF diketahui sampai membenturkan kepala dan meninju dinding sampai luka.

"Dilakukan perawatan karena berupaya untuk melukai dirinya sendiri, untuk segera dilakukan perawatan di sana (RS Polri)," ujar Firdaus.

Tim Psikologi Forensik dan psikiatri juga akan memeriksa kondisi kejiwaan SNF.

(*)