Find Us On Social Media :

Puasa Ramadan Tapi Tak Salat 5 Waktu, Bagaimana Hukumnya?

By Okki Margaretha, Selasa, 26 Maret 2024 | 03:05 WIB

Salat dan berpuasa di bulan Ramadan menjadi kewajiban bagi umat Islam yang sudah baligh. Namun, bagaimana hukumnya jika ada umat muslim yang berpuasa tapi tidak menjalankan salat wajib 5 waktu?

Grid.ID – Berpuasa di bulan Ramadan, menjadi salah satu kewajiban bagi umat muslim yang sudah baligh.

Begitu pula dengan menjalankan salat lima waktu, yang juga menjadi kewajiban bagi seluruh umat muslim

Dalam agama Islam, berpuasa, salat dan menutup aurat menjadi pegangan penting yang wajib dijalankan.

Jika masing-masing pegangan ditinggalkan, pasti memiliki hukumnya sendiri.

Lalu, bagaimana hukumnya, jika berpuasa tapi tidak menjalankan salat 5 waktu?

“Alhamdulillah, jika ada orang sering meninggalkan salat tapi masih berpuasa, yang parah itu adalah sudah tidak salat dan tidak berpuasa,” kata Buya Yahya seperti dikutip dari Al-Bahjah TV, Selasa (26/3/2024).

“Semoga berkat puasanya dia bisa sempurana melakukan salatnya.”

Umat muslim yang sudah baligh diwajibkan untuk manjalankan salat, sebagai bentuk penghambaan kepada Allah SWT.

Salat juga menjadi cara untuk berkomunikasi secara langsung kepada Allah dan membantu umat muslim untuk bisa memiliki pegangan dalam kehidupan sehari-hari.

“Yang jelas kalau ada orang yang meninggalkan salat wajib dosa besar karena meninggalkan salat.”

“Kalau masih melakukan puasa, Alhamdulillah, jangan malah ‘puasa apa tapi tidak salat?’ jangan begitu dong,” kata Buya Yahya.

Baca Juga: 4 Arti Mimpi Salat Tarawih Belum Tentu Pertanda Baik, Berhati-hatilah, Simak Penjelasannya

“Ada orang yang (melakukan) kemaksiatan, ada orang yang tidak sempurna dalam beribadah.”

“Ada orang yang salat 5 waktu tapi tiba-tiba tidak puasa. Masih lumayan, Alhamdulillah, masih salat 5 waktu, yang repot itu sudah gak salat, gak puasa.”

Buya Yahya meminta sesama umat muslim tak mudah menghakimi sesama saudara.

Sebaliknya, sesama umat muslim diminta untuk saling mendoakan untuk berbuat kebaikan.

“Kalau kita melihat orang seperti itu, bukan langsung kita vonis, mereka itu hina, bukan.”

“Kita doakan semoga berkat puasanya dia sempurna melakukan salat.”

“Memang satu salat yang ditinggalkan itu gede dosanya di hadapan Allah.”

“Makanya kita doakan dia jangan sampai meninggalkan salat lagi.”

“Bahaya ini di hadapan Allah, cukup untuk masuk neraka jahanam. Apakah kita rela saudara kita masuk neraka?”

“Maka, kalau ada orang seperti itu, bukan untuk kita caci, tapi kita perlu bersyukur kepada Allah, Alhamdulillah masih puasa, masih ada kebaikan yang dilakukan. Itulah cara pandang yang semestinya.”

Sama halnya dengan meninggalkan salat, tak menutup aurat juga menjadi catatan tersendiri.

Baca Juga: Lafal Doa Kamilin, Doa yang Dibaca Setelah Salat Tarawih di Bulan Ramadan 2024, Berikut Arti dan Tulisan Latinnya

“Sama, orang yang berpuasa tapi tidak menutup aurat. Alhamdulillah, dia masih berpuasa.”

“Naudzubillah lagi, sudah tidak menutup aurat, tidak berpuasa, ganggu orang puasa lagi, parah lagi.”

“Maka, pandanglah orang dari sisi baiknya. Lalu, mohon kepada Allah, semoga kebaikannya diterima oleh Allah, dia semakin baik.” (*)