Find Us On Social Media :

Kenapa Allah Sembunyikan Malam Lailatul Qadar? Apa Saja Amalan Baik 10 Hari terakhir untuk Perempuan Haid?

By Okki Margaretha, Senin, 1 April 2024 | 03:10 WIB

Malam Lailatul Qadar menjadi malam yang ditunggu-tunggu oleh umat Muslim. Ada di 10 malam terakhir, umat Muslim akan berlomba-lomba untuk mendapatkannya.

Grid.ID – Malam Lailatul Qadar menjadi sangat istimewa, terlebih hadirnya di 10 hari terakhir bulan Ramadan.

Malam Lailatul Qadar menjadi sangat istimewa bagi umat Islam.

Pasalnya, seluruh ibadah yang dijalankan pada malam Lailatul Qadar, nilainya akan sama dengan seribu bulan atau kurang lebih 83 tahun.

Bicara tentang malam Lailatul Qadar, mengapa Allah sembunyikan malam istimewa itu pada 10 hari terakhir?

Hal ini diceritakan oleh ulama besar Buya Yahya dalam Al-bahjah TV.

“Malam Lailatul Qadar disembunyikan oleh Allah, agar kita berlomba-lomba agar hidup ini benar,” kata Buya Yahya.

“Coba jika malam Lailatul Qadar ditentukan (misal) tanggal 17 hari ini, bubar, enggak ada orang di pasar, enggak ada supir angkot, Anda enggak bisa pergi ke mana-mana, semua akan iktikaf.”

“Allah sembunyikan malam Lailatul Qadar biar hidupnya normal. Maka Allah sembunyikan.”

“Tinggal bagaimana Anda menghadang malam Lailatul Qadar dengan ibadah,” kata Buya Yahya.

Malam Lailatul Qadar tentu dinanti-nanti oleh umat Islam.

Namun, bagaimana jika perempuan yang sedang haid ingin mendapatkan amalam besar pada 10 hari terakhir itu?

Baca Juga: Makan dan Minum Saat Imsak, Boleh Gak Sih?

“Lailatul Qadar adalah bagi siapapun hamba Allah yang di malam itu ingat Allah, tidak dalam kubang maksiat,” kata Buya Yahya.

“Sehingga budaya kekasih Allah menghadang malam Lailatul Qadar.”

“Menghadang bagaimana? Dengan cara beribadah, berlomba-lomba ada iktikaf dan sebagainya. Kenapa? Biar dia tidak kelewatan.”

“Ibadah maknanya luas dong. Ibadahlah yang diperbolehkan bagi Anda yang haid.”

“Enggak ada Lailatul Qadar hanya bagi yang suci dari haid, enggak ada.”

“Orang haid pun boleh untuk dapat Lailatul Qadar.”

“Maka, hidupkan malam-malam Ramadan, meskipun Anda sedang haid, seperti biasa. Bahkan bukan malam Ramadan saja.”

“Muslimah yang biasa tahajud, jangan kalau sedang haid Anda libur tahajud.”

“Iya Anda libur solat, tapi tetap bangun malam (misal) siapkan minum untuk suami yang solat dan Anda bisa dzikir dan shalawat sebanyak-banyaknya. Anda beribadah apa saja bukan tidur.”

“Sebab, untuk yang beribadah tengah malam enggak hanya untuk orang suci saja, bisa beribadah dengan dzikir dan sebagainya.”

“Bahkan yang dijanjikan Allah, menyeru di sepertiga malam mana yang minta ampun kepadaKu, akan Ku kasih bukan untuk orang yang suci saja, Anda yang haid boleh,” kata Buya Yahya.  (*)