Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Marifah
Grid.ID - Nama Sandra Dewi belakangan jadi bahan omongan netizen.
Bagaimana tidak, suami Sandra Dewi, Harvey Moeis dikabarkan menjadi tersangka atas kasus korupsi.
Pernyataan lawas Sandra Dewi soal suaminya pun kembali diungkit oleh publik.
Salah satunya adalah pengakuan bahwa Harvey Moeis sempat tak direstui oleh ayah Sandra Dewi.
Dilansir Grid.ID dari TribunTrends.com pada Senin (1/4/2024), Harvey Moeis rupanya dulu tak dipercaya oleh ayah Sandra Dewi.
Sandra Dewi dalam kanal Youtube Daniel Mananta mengungkap bahwa Ayah Sandra Dewi melihat sosok Harvey Moeis tak serius dengan anaknya.
Saat masih berpacaran, Harvey Moeis disebut jarang menemui Sandra Dewi.
"Bokap gue ngerasa selama ini dia memang kalau gue pacaran 'dia (Harvey) siapa nih, mau sama anak gue anak gue kan anak baik-baik'," kata Sandra Dewi.
"Gue membesarkan anak gue baik-baik dan menjadi seseorang gue baik-baik’," lanjutnya.
Belum lagi, ayah Sandra Dewi disebut takut jika hubungan anaknya kembali gagal.
"Gue kan gagal berkali-kali, jadi bokap gue itu ngerasa, aduh dia takut gue gagal lagi, karena baru pacaran aja gue udah jarang diapelin," ungkap Sandra Dewi.
“Jadi dia ngerasa kaya orang ini bisa bikin anak gue bahagia enggak ya,” lanjutnya.
Untunglah Harvey Moeis berhasil mendapat hati sang mertua dan akhirnya merestui Sandra Dewi menikah.
Melansir Wartakotalive.com, Harvey Moeis (HM) ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi oleh Kejaksaan Agung pada Rabu (27/3/2024).
Harvey Moeis menjadi tersangka karena bukti yang ditemukan, yakni suami Sandra Dewi ini pemegang saham PT Refined Bangka Tin (RBT).
"Tim penyidik telah menemukan kecukupan alat bukti sehingga ditingkatkan statusnya menjadi tersangka untuk tersangka HM selaku pemegang saham PT RBT," ujar Dirdik Jampidsus Kejaksaan Agung, Kuntadi
Selama 20 hari ke depan, Harvey Moeis akan ditahan di Kejaksaan Negeri Jakarta.
"Selanjutnya yang bersangkutan kita lakukan pemeriksaan dan untuk kepentingan penyidikan kita lakukan penahanan di Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan untuk 20 hari ke depan," kata Kuntadi.
(*)