Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum
Grid.ID – Salah satu cara untuk menjemput malam lailatul qadar pada 10 malam terakhir di bulan Ramadan adalah dengan itikaf.
Itikaf merupakan berdiam diri di masjid disertai dengan niat dan tujuan semata-mata untuk beribadah kepada Allah SWT.
Melansir Kompas.com, melakukan itikaf pada 10 malam terakhir di bulan Ramadan lebih utama dibandingkan pada waktu-waktu lain.
Kegiatan ini dimaksudkan untuk menggapai keutamaan lailatul qadar yang waktunya dirahasiakan oleh Allah SWT.
Karena dirahasiakan, umat Islam diharapkan senantiasa mengisi malam-malam terakhir di bulan Ramadan dengan amaliah.
Untuk melakukan itikaf, hal pertama yang harus dilakukan adalah berniat.
Niat Itikaf:
Nawaitu an a'takifa fi hadzal masjidil ma dumtu fih
Artinya, “Saya berniat itikaf di masjid ini selama saya berada di dalamnya.”
Niat itikaf lain yang dapat digunakan adalah niat itikaf ini dikutip dari Kitab Al-Majmu’ karya Imam An-Nawawi:
Nawaitul i'tikafa fi hadzal masjidil lillahi ta'ala
Artinya, “Saya berniat i’tikaf di masjid ini karena Allah SWT.”
Rukun Itikaf
Ada empat rukun itikaf, yaitu:
- Niat
- Berdiam diri di masjid sekurang-kurangnya selama tumaninah salat
- Masjid
- Orang yang beritikaf
Syarat Itikaf
Sedangkan beberapa syarat itikaf yang perlu dipenuhi, yaitu:
- Islam
- Berakal
- Suci dari junub, haid, dan nifas
Baca Juga: Tata Cara Salat Lailatul Qadar dan Waktu yang Tepat Melaksanakannya, Amalkan Malam Ini!
Hal yang Membatalkan Itikaf
- Itikaf juga bisa batal, apabila:
- Berhubungan suami-istri
- Mengeluarkan sperma
- Mabuk yang disengaja
- Murtad
- Haid, selama waktu itikaf cukup dalam masa suci biasanya
- Nifas
- Keluar tanpa alasan
- Keluar untuk memenuhi kewajiban yang bisa ditunda
- Keluar disertai alasan hingga beberapa kali, padahal keluarnya karena keingingan sendiri.
Lantas, apa saja yang bisa dilakukan selama menjalani itikaf?
Mengutip Tribun Pontianak, berikut amalan-amalan itikaf yang bisa dilakukan pada 10 hari terakhir di bulan Ramadan.
Salat Isya dan Subuh berjamaah
Menurut Imam Syafii, cara paling mudah mendapatkan lailatul qadar adalah dengan menunaikan salat isya dan subuh berjamaah.
Menjalani salat sunnah berjamaah
Selain salat wajib berjamaah, disarankan pula untuk menunaikan salat sunnah berjamaah seperti salat tarawih dan salat witir.
Salat tahajud
Disarankan pula untuk melangsungkan salat tahajud selama menjalani itikaf, terlebih sebelum melakukan sahur.
Tilawah Al-Quran
Amalan yang bisa dilakukan saat itikaf pada 10 hari terakhir di bulan Ramadan adalah memperbanyak tilawah Al-Quran.
Dzikir dan doa kepada Allah SWT
Terakhir, dzikir dan doa untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT juga bisa dilakukan saat itikaf.
(*)