Find Us On Social Media :

Astaghfirullah, Terkuak Kronologi Siswa SMK yang Diduga Jadi Korban Penganiayaan Kepsek, Berakhir Meninggal Dunia Usai Mengeluh Sakit Kepala

By Ines Noviadzani, Sabtu, 20 April 2024 | 17:49 WIB

Begini kronologi siswa SMK yang tewas diduga dianiaya kepala sekolah

Laporan Wartawan Grid.ID, Ines Noviadzani

Grid.ID - Kasus dugaan penganiayaan siswa SMK di Kabupaten Nias Selatan oleh kepala sekolah menjadi perhatian publik.

Korban diketahui meninggal dunia usai diduga mengalami pemukulan oleh kepala sekolahnya.

Melansir dari laman Kompas.com, korban diketahui berinisial YN (17) yang merupakan pelajar SMK Negeri 1 Siduari, Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara.

Diketahui terduga pelaku merupakan kepala sekolah berinisial SZ (37).

Dugaan penganiayaan terjadi pada Senin (15/4/2024).

Berdasarkan keterangan dari ayah korban, Sekhezatulo Nduru (40), penganiayaan berlangsung saat anaknya dan beberapa teman lainnya sedang dihukum oleh SZ.

Kronologi bermula saat sebuah hukuman diberikan lantaran saat tengah melakukan praktik kerja di salah satu kantor Camat, korban dan beberapa teman lainnya menolak permintaan pegawai untuk mengangkat genset ke mobil.

Si pegawai lantas mengadukan hal itu ke terduga pelaku.

Baca Juga: Seorang Pelajar di Nias Meregang Nyawa Usai Diduga Jadi Korban Penganiayaan sang Kepala Sekolah

Hingga akhirnya pada Sabtu (23/3/2024), korban dan tujuh temannya dikumpulkan untuk diberikan hukuman.

"Diduga mereka dipukuli karena tidak mau angkat genset untuk dipindahkan ke mobil," ujar ayah korban.

Hal itu membuat pihak keluarga korban langsung melaporkan insiden tersebut ke polisi.

Lebih lanjut usai mengalami pemukulan, korban sempat bercerita kepada ibunya ia telah mendapat pemukulan dari kepala sekolah.

Melansir dari laman Tribun Jakarta, korban diduga mengalami pemukulan pada bagian kening sebanyak lima kali.

Korban pun juga sempat mengeluh merasa sakit kepala usai mendapatkan pemukulan dari kepala sekolahnya.

"Pukul 18.00 WIB pada saat ibunya pulang dari ladang, anakku mengeluh kepala korban sakit, kemudian ibunya memberikan obat sakit kepala kepada korban," ujar ayah korban, Hasrat.

Semakin lama sakit kepala yang diderita korban semakin parah.

Hingga diketahui pada (29/3/2024), korban sempat mengalami demam tinggi.

Baca Juga: Innalillahi, Siswa SD di NTT Tewas Diduga Dianiaya 5 Temannya, Dipukul hingga Dibanting, Begini Keterangan Saksi 

Hingga akhirnya korban melakukan rontgent saat menjalani perawatan di sebuah rumah sakit.

Pihak dokter pun menyebut YN mengalami luka bekas pukulan di bagian kening hingga salah satu syarafnya rusak dan tidak berfungsi.

Usai menjalani perawatan di rumah sakit, YN pun menghembuskan napas terakhir pada Senin (15/4/2024).

Terduga pelaku pun dilaporkan ke polisi oleh pihak keluarga korban.

(*)