Find Us On Social Media :

Meriahnya Pagelaran Trilogi Tari Memperingati Adeging Mangkunegaran ke-267 dan Hari Tari Dunia, jadi Identitas Bangsa di Tengah Era Globalisasi

By Grid., Minggu, 28 April 2024 | 16:05 WIB

Pagelaran Trilogi Tari Memperingati Adeging Mangkunegaran ke-267 dan Hari Tari Dunia

2. Pagelaran Tari Bedhaya Senapaten Diradameta di Pura Mangkunegaran

Sebagai simbol rumah dan warisan, Tari Bedhaya Senapaten Diradameta ini dipentaskan kembali.

Tari ini melambangkan kemenangan pertempuran Rembang tahun 1756, melibatkan tujuh pejuang pria dengan trisula dan busur sebagai simbolisasi heroisme.

Kekuatan tari ini menginspirasi Rama Soeprapto sebagai kurator, berinisiasi untukmembuat ruang baru ke masa depan dengan mengajak tiga koreografer professionaluntuk mengembangkan ke seni tari kontemporer.

Perbedaan latar belakang tiga koreografer ini (Arco Renz, Rianto dan Danang Pamungkas) menghadirkan sebuah proses inovasi tari.

3. Perhelatan 24 Jam Menari di ISI Surakarta

Dipimpin oleh Eko Supriyanto, acara iniberlangsung non-stop selama 24 jam di ISI Surakarta, melambangkan kelahiran danenergi berkelanjutan.

Para penari dan koreografer menjelajahi batas kreativitas dalam suasana modern.

Trilogi kesuburan ini diharapkan dapat menyambungkan kembali masyarakat modern dengan akar budaya mereka melalui perayaan seni tari yang mendalam dan penuh makna, mengungkapkan kekuatan tradisi dalam konteks yang kontemporer.

Baca Juga: Lagu Baru Band Fiksi Eclipse di Drakor 'Lovely Runner', Ini Lirik Lengkap 'I'll Be There' yang Easy Listening!

Malam sebelumnya (27/8), puluhan seniman tari nasional dan Direktorat Jenderal kebudayaan juga tengah melakukan dialog terkait dengan pengembangan kebudayaan di Indonesia.

Melalui dialog, kolaborasi, dan pertukaran budaya yang berkesinambungan, diharapkan agar seni tari Indonesia tidak hanya dikenal luas tetapi juga dihargai sebagai bagian penting dari warisan budaya dunia.

Tak hanya itu, Hilmar juga berharap untuk memastikan pertumbuhan dan kelangsungan seni tari, perlu ada pengelolaan dari lembaga yang lebih baik.

“Lembaga ini diharapkan dapat memastikan bahwa ekosistem tari di Indonesia tumbuh dan berkembang, menciptakan platform yang lebih luas bagi para seniman untuk bereksperimen, berinovasi dan berkolaborasi,” ujar Hilmar.

Sebagai penutup, Hilmar menegaskan, "Langkah berikutnya adalah menjadikan inisiatif ini sebagai formula keberhasilan bagi generasi mendatang, mendorong mereka untuk melanjutkan pembaharuan dan pemberdayaan seni tari.

Kami siap memfasilitasi," sebutnyamenggarisbawahi pentingnya peran aktif setiap individu dalam memajukan dan melestarikan budaya tari.

(*)