Find Us On Social Media :

3 Manusia Serigala Nyata yang Tercatat dalam Sejarah, Bukan Cuma Mitos

By Andika Thaselia, Rabu, 9 Mei 2018 | 19:48 WIB

Manusia serigala, nyata atau hanya dongeng belaka?

Laporan Wartawan Grid.ID, Andika Thaselia Prahastiwi

Grid.ID - Selama ini beragam mitos mengenai makhluk jadi-jadian sering kita dengar.

Kalau di Indonesia biasa ada kolor ijo, siluman ular, dan harimau jadi-jadian, di negara-negara Eropa ada satu makhluk mitos bernama manusia serigala.

Dalam bahasa Inggris, manusia serigala biasa disebut sebagai 'werewolf'.

Werewolf dikisahkan sebagai serigala yang mempunyai struktur tubuh layaknya manusia, tapi berbulu lebat dan bertaring.

Inilah kenapa werewolf disebut sebagai manusia serigala.

Baca : Seperti Ojek, Helikopter Online Tersedia di Jakarta, Segini Harga Sewanya

Sering muncul sebagai salah satu karakter fiksi dalam film maupun buku, ternyata sejarah pernah mencatat adanya werewolf nyata.

Yang pertama ada Giles Garnier.

Giles Garnier hidup terpencil di gubuk tengah hutan di Perancis pada abas ke-15.

Garnier pada awalnya adalah seorang pertapa yang hidup sangat sederhana, menghidupi dirinya sendiri dengan benda ala kadarnya.

Hingga akhirnya setelah ia mempersunting gadis dari desa sekitar, Desa Dole, ia merasa harus mencari 'pendapatan' baru.

Baca : Lakukan Scan Kandungan, Wanita Ini Terkejut Dibertiahu Dokter untuk Menyiapkan Pemakaman Bayinya

Semua berawal dari hilangnya sejumlah anak dari desa di tepi hutan.

Berhari-hari para orangtua mencari anak-anak mereka, hingga akhirnya pada suatu pagi ditemukan sisa-sisa bagian tubuh bocah laki-laki berumur 10 tahun yang dimutilasi di hutan.

Warga kemudian menyisir hutan hingga akhirnya mendapati pemandangan yang sungguh mengerikan : seorang anak tewas tergeletak dan sesosok mirip serigala tengah berjongkok di atasnya.

Saat obor diarahkan pada sosok tersebut, warga semakin terkejut karena yang tampak justru Giles Garnier.

Garnier kemudian ditangkap dan mengaku melakukan pembunuhan untuk bahan makanan ia dan istrinya.

Baca : Kisah Sedih Lyka, Seekor Singa Buta Terabaikan yang Terbaring Lemah di Kebun Binatang Maasin Filipina

Dalam pengakuannya, Garnier juga mengatakan bahwa suatu malam ketika ia berburu, sesosok iblis mendekatinya dan memberikan ramuan oles yang memungkinkan ia berubah menjadi serigala.

Garnier terbukti bersalah, kemudian dibakar pada tahun 1873.

Yang kedua ada Manuel Blanco Romasanta dari Spanyol.

Lahir di Spanyol pada abad ke-18, Rosamanta memiliki latar belakang kehidupan yang sangat aneh : ia dibesarkan layaknya seorang gadis oleh orangtuanya hingga usia 6 tahun.

Inilah yang kemudian diyakini sebagai penyebab perilaku aneh dan masalah dengan kesehatan mental pada dirinya.

Baca : 6 Kebiasaan Nyleneh Kim Jong Un Ketika Lakukan Kunjungan Kenegaraan

Hidupnya semakin memburuk setelah kematian istrinya, memaksa Rosamanta untuk hidup berjuang demi membayar hutang.

Tak kuat menahan beban, Rosamanta kabur ke Portugal untuk memulai hidup baru menjadi pemandu jalan di pegunungan dengan jalur yang berbahaya.

Kasus dimulai saat beberapa wanita dan anak-anak yang dipandunya tiba-tiba hilang secara misterius.

Semuanya segera terungkap dan Rosamanta mengakui telah membunuh lima orang, menjual barang-barang bawaan mereka, dan yang lebih ngerinya menjual sabun yang ia hasilkan dari lemak-lemak manusia hasil bunuhannya.

Selama persidangan Rosamanta mengaku menderita lycanthropy, yakin bahwa ia telah melakukan pembunuhan dalam wujud seekor serigala.

Baca : Kisah Arwah Penasaran Wanita yang Tembak Dirinya Sendiri di Hotel: Bau Amis Kerap Tercium hingga Banyak Benda Beterbangan

Rosamanta dihukum semuru hidup dan tercatat sebagai pembunuh berantai pertama di Spanyol.

Lalu ada juga Peter Stube.

Lahir dari komunitas petani di Rheineland, Jerman, pada abad ke-15, tidak ada yang menduga kalau Peter Stube kemudian akan terkenal sebagai 'Werewolf of Bedburga'.

Dari 1564-1589 Stube mengklaim telah membunuh 18 korban yang terdiri dari wanita dan anak-anak.

Yang lebih mengerikan, Stube memutilasi mereka dengan menggunakan tangan dan giginya sendiri.

Baca : Alex Evert Kawilarang, Pendiri Pasukan Khusus Indonesia yang Sempat Menjadi Pemberontak Negara

Dalam beberapa kasus bahkan Stube mengaku ia melakukan hal yang sama pada hewan ternak.

Ketika akhirnya ditangkap oleh pihak berwenang, Stube mengaku bahwa ia telah mempelajari ilmu hitam sejak usia muda dan diberi sebuah sabuk oleh iblis sebagai sarana untuk berubah menjadi 'seekor serigala yang rakus dan serakah'.

Stube dieksekusi di depan umum dengan cara yang sangat brutal : dikuliti dengan penjepit, dipatahkan tulangnya dengan kapak, dan akhirnya dipenggal.

Sebagai peringatan bagi warga lainnya, kepala Stube ditempatkan di sebuah pos dengan ukiran serigala di atasnya.

Duh, jadi merinding! (*)