Find Us On Social Media :

Penyintas Wanita Tragedi Hiroshima dan Politik Bantuan Amerika Serikat

By Aditya Prasanda, Sabtu, 12 Mei 2018 | 17:01 WIB

Kota Hiroshima sesaat setelah ledakan bom terjadi

Dan mayoritas penyintas memiliki luka bakar yang menutupi sebagian besar tubuh mereka.

Manusia Mati Dihidupkan Kembali hingga Manusia Jadi Sasaran Percobaan Granat, Inilah 5 Ilmuwan dengan Eksperimen Tergila Sepanjang Sejarah

Para penyintas Hiroshima

Kasus yang dialami para penyintas wanita itu menarik perhatian seorang pendeta, Kiyoshi Tanimoto yang juga berhasil selamat dari tragedi paling buruk dalam sejarah Jepang tersebut.

Secara perlahan ia mulai menggalang dana dan mencoba memberikan perlindungan serta jaminan masa depan bagi para penyintas wanita Hiroshima.

Wanita-wanita itu mendapatkan operasi wajah dan rekonstruksi bagian tubuh yang rusak parah, semacam mengembalikan fungsi tangan dan jari-jari mereka.

Proses penggalangan dana bagi para penyintas itu memakan waktu nyaris dua tahun lamanya.

Tahun 1953, Tanimoto meminta jurnalis dan editor Amerika Norman Cousins membantu para penyintas  melalui sebuah proyek tali kasih bernama 'Hiroshima Maidens'.

Sejarah Panjang Sindrom Asperger, Dosa Seumur Hidup Nazi, dan Dunia Medis yang Gempar

Mereka mencari donasi dari berbagai organisasi nonprofit dan masyarakat umum serta menjangkau banyak RS mencari layanan gratis.

Kala itu, diperkirakan sekitar 30.000 orang turut berpartisipasi mendanai perjalanan para penyintas tragedi Hiroshima ke Amerika Serikat.

Sebab di Jepang, operasi plastik belum semapan sekarang.