Find Us On Social Media :

Mantan Teroris Ungkap Pesan Terselubung Dari Rentetan Aksi Bom Bunuh Diri di Jawa Timur

By Seto Ajinugroho, Senin, 14 Mei 2018 | 17:26 WIB

Anak-anak dan Wanita jadi pelaku bom bunuh diri

Grid.ID - Rentetan aksi bom bunuh diri dua hari secara berturut-turut (13 & 14 Mei 2018) mengguncang Jawa Timur.

Tanggal 13 Mei Bom bunuh diri terjadi di tiga gereja di Surabaya minggu pagi.

Malamnya ada bom lagi meledak di sebuah rusun di Sidoarjo.

Lalu tadi pagi Senin (14/5) bom meledak di Mapolrestabes Surabaya.

Selama Dua Tahun Terakhir Keluarga Pelaku Peledakan Bom Jarang Bersosialisasi Dengan Tetangga

Dari semua kejadian itu dapat ditarik satu kesimpulan, terlibatnya anak-anak di bawah umur dalam aksi bom bunuh diri tersebut.

Apa yang sebenarnya yang terjadi?

Rupanya aksi teroris yang melibatkan anak-anak dan wanita sudah jamak terjadi di Irak, Pakistan, Iran, Suriah dan negara lainnya yang adanya konflik dalam negeri.

Sedangkan di Indonesia modus seperti ini baru dipraktekan dalam aksi bom bunuh diri baru-baru ini.

Hal itu diungkapkan oleh seorang mantan teroris, Sofyan Tsauri.

Tak Cukup Densus 88 Kepolisian, Satuan-satuan Anti Teror Tangguh Milik TNI Siap Sedia Berangus Teroris!

Sofyan juga mengatakan bahwa dengan penggunaan anak-anak jaringan teroris ingin menyampaikan pesan terselubung kepada masyarakat.

"Pesannya jelas, wanita saja bisa. Ini provokasi, agar para pria bisa lebih giat lakukan perlawanan pada pemerintah atau target" ujar Sofyan seperti dilansir dari Tribun Video.

Sofyan juga menambahkan bahwa keluarga yang melakukan aksi bom bunuh diri ini merupakan korban ideologi dan pemahaman yang salah.

Para pelaku menganggap apa yang mereka lakukan adalah Jihad.

Oleh sebab itu lanjut Sofyan, pemerintah harusnya mempriotaskan pada pengubahan ideologi dan mindset.

Jokowi Minta Aparat Negara Usut Tuntas Jaringan Pelaku Teorisme

"Ideologi harus diclearkan, melalui beberapa kali terapi" ujar Sofyan yang pernah ditahan karena kasus terorisme ini.

Seperti yang diketahui bersama para pelaku pemboman di ketiga gereja Surabaya, Rusun Sidoarjo dan Mapolrestabes Surabaya adalah satu keluarga.

Satu keluarga yang terdiri ayah, ibu dan anak semuanya menjadi pelaku bom bunuh diri.

Wahai teroris dimanakah alamat surgamu?

(*)