Find Us On Social Media :

Cerita Nikita Mirzani yang Hampir Menjadi Korban Bom

By Corry Wenas Samosir, Senin, 14 Mei 2018 | 18:55 WIB

Nikita Mirzani saat dijumpai Grid.ID di kawasan Tendean, Mampang, Jakarta Selatan.

Laporan Wartawan Grid.ID, Corry Wenas Samosir

Grid.ID - Peristiwa ledakan bom di Surabaya dan Sidoarjo pada Minggu (13/5/2018) dan pagi tadi, Senin (14/5/2108) membuat seluruh masyarakat Indonesia terkejut. Kejadian bom ini pun menjadi sorotan publik

Kejadian bom tersebut rupanya mengingatkan artis Nikita Mirzani dengan teror bom yang pernah terjadi di Hotel JW, Marriott Kawasan Mega Kuningan pada 2003 lalu dimana dirinya hampir menjadi korban.

"Waktu itu ada pengeboman, itu yang waktu di hotel di kuningan, untung Niki sudah keluar dari tempat kejadian," ungkap Nikita Mirzani saat Grid.ID temui di Kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Senin (14/5/2018).

(BACA JUGA: Teror Bom Surabaya, Dude Harlino: Kita Tidak Boleh Takut!)

Pada saat itu Nikita Mirzani mengaku sedang makan siang di restoran yang berada di kawasan Kuningan tersebut.

"Di situ ada restoran Jepang yang enak jadi kita lagi abis makan jadi abis makan 40 menit atau 50 menit setelah itu terjadi pengeboman," ujar Nikita Mirzani.

Nikita Mirzani juga menjelaskan jika waktu itu dirinya memang memiliki perasaan yang tidak enak sehingga ingin cepat pulang.

"Jadinya memang nggak tau saat makan, itu kok gue pengin cepet-cepet pulang aja, misalkan waktu itu lagi nunggu di Valet mampus nggak gue," tambahnya.

Istri Dipo Latief pun bersyukur tidak menjadi korban dari pengeboman yang terjadi di kawasan Kuningan tersebut.

"Makanya alhamdulillah Tuhan masih sayang Niki dan teman-teman," ungkapnya kembali.

(BACA JUGA: Demi Anak, Dude Harlino dan Alyssa Soebandono Sewa Rumah Dekat Lokasi Syuting)

Untuk itu, Nikita Mirzani juga menyampaikan rasa belasungkawa yang mendalam pada kejadian bom di Surabaya.

"Niki turut berbelasungkawa sedalam-dalamnya atas meninggalnya korban semua, semoga yang ditinggalkan keluarga bisa diberikan ketabahan, dan semoga korban bisa mendapatkan tempat terindah di Sisi Tuhan, tidak ada lagi pengeboman, tidak ada lagi terorisme," tandasnya. (*)